Wednesday, October 26, 2011

suatu hari yang temaram, selepas senja rembang petang

di suatu hari yang temaram, selepas senja rembang petang
ada diam yang digenggam, tidak tau kemana arahnya
ada sepi yang melingkupi, walau di luaran pekak keramaian
ah tidak semuanya ramai, ada juga tenang dalam peristirahatan

di suatu hari yang temaram, meski dimulai pagi yang berseri
matahari menyengat terik, tak peduli kemana arahnya
orang-orang mengusahakan kemanusiaannya, dibawah langit yang sama
ada hedon, ada compassion, tanggungjawab, bela rasa, kewajiban
di setiap hari, cerita-cerita silih berganti

saat siang begitu berkuasa, dan muntahan cahaya begitu bebasnya
saat semua hal dilakukan atas nama kewajiban
emosi-emosi dicurahkan dalam rona-rona yang berkeliaran
terkadang liar, terkadang banal, tidak mengerti apa itu kesopanan

lihat siang di sini bisa begitu cerahnya, udara terasa hangat
siang di sana mungkin berkabut, awan hitam menutupi langit seakan petang menjelang
siang yang lain mungkin sudah hujan, dingin udara, dingin di hati
siang bisa berbeda beda, kadang menggembirakan bagi beberapa orang, sakit untuk yang lainnya

di suatu hari, urutan waktu tak pernah berganti
ada siklus yang seakan sudah menjadi aturan alam yang harus dipatuhi
jika itu berubah, kiamat namanya. saat kita mempertanggungjawabkan semua hal yang dilakukan

namun di suatu hari, sebuah asa bisa berganti-ganti
layaknya permainan dadu seorang penjudi, kadang yang ada hanyalah keuntungan
kita untung jika semua hal menjadi baik dan indah, mudah dan menyenangkan
namun sering, keuntungan hanyalah khayalan yang hanya ada dalam impian

apakah suatu hari akan abadi, mampukah kita menahannya
hari pasti berganti, jika malam menutupnya, mengantarkan pada peraduan dalam sepi
di suatu hari yang temaram, selepas senja rembang petang
ada diam yang digenggam, ada bayangan yang berkeliaran

di hari ini: perasaan, angan, dan impian mengaburkan batasannya



Tuesday, October 18, 2011

ini bukan suatu kebanggaan

ceritanya bermula dari saat kecelakaan motor yang aku alami saat lulus SMP bertahun-tahun silam..
temanku yang di depan harus kehilangan salah satu matanya, hidung, bibir, dan giginya akibat kecelakaan itu. aku juga harus dirawat di RS PKU Muhammadiyah selama 1 minggu.

pada saat kami dirawat di UGD itu, kami menerima transfusi darah dari orang yang tidak kami kenal, tapi yang jelas menyelamatkan nyawa kami.

sejak itu aku berniat untuk menyumbangkan darahku kepada orang lain. mulai teratur menjadi donor di rumah sakit manapun yang menyediakan unit transfusi darah (dulu pengambilan darah belum dipusatkan di PMI). niat awalnya ingin membalas budi: kalau aku dulu pernah diselamatkan karena transfusi darah, maka biarlah darah ini menyelamatkan orang lain juga.
lama-kelamaan ini menjadi seperti kebiasaan yang menyenangkan, kadang belum sampai 3 bulan (minimum durasi donor darah 80 hari) aku pernah curi-curi menyumbang darah. pernah diterima satu kali untuk neneku ku sendiri waktu itu karena mendesak, padahal belum ada sebulan aku donor - untung tidak terjadi apa-apa dengan beliau waktu itu (arwahnya tenang sekarang di akhirat).

mulai menembus angka 10 lebih, 20 lebih, 30 lebih, ini kemudian menjadi semacam ambisi. minimal aku harus donor darah 1 tahun 4x, sehingga nanti bisa tembus angka 100. kalau perlu tidak hanya donor darah normal tiga bulanan, aku lalu mendaftar donor darah pheresis (donor trombosit darah). waktunya lebih lama (2 jam) dibandingkan donor darah biasa (10 menit) akan tetapi interval nya lebih singkat (hanya dua mingguan) sehingga bisa lebih sering (pheresis ini dilakukan kalau misalnya ada kebutuhan, jadi harus langsung).
minum alkohol pun dijaga, 3minggu sebelum donor jangan minum supaya darahnya bersih dan tidak ditolak PMI saat dilakukan pemeriksaan.

rasanya bangga, apalagi kalau dilihat yang ambil darah, "wah hebat yah mas, masih muda sudah 60 kali lebih donor darahnya!" seperti sudah jadi orang yang berguna bagi orang lain. kayak sudah hebat sekali. apalagi sekarang tiap donor diambilnya 450ml, jumlah terbanyak karena berat badan.

tapi beberapa minggu lalu saat diambil darah terakhir, aku melihat ke sekeliling, ke orang-orang yang juga menyumbangkan darahnya. ada remaja yang sepertinya baru pertama kali sehingga takut-takut menyumbang darah, ibu-ibu berjilbab yang nampak pasrah dan tenang, dua suster yang tersenyum saat ditusuk (padahal sakit), bapak-bapak tua..

aku jadi berpikir, tidak ada yang istimewa dengan menyumbangkan darah kepada orang lain. ini bukan suatu kebanggaan yang harus disombongkan. menyumbangkan darah justru malah bermanfaat juga bagi kita yang jadi donor karena membantu menjaga Hb, darah terus segar karena di produksi lagi, dan banyak manfaat yang lain. kita tidak lantas menjadi pahlawan dengan menyumbangkan darah..

terpekur malu aku lihat darahku mengalir melalui selang menuju kantong darah di timbangan, bagiku ini seharusnya lebih sebagai penebusan: untuk semua hal buruk yang sudah aku lakukan, untuk kehidupan-kehidupan yang aku khianati.. dan yang jelas ini juga kewajiban untuk semua manusia, saling menolong satu sama lain

jadi aku mengajak kalian semua, jika kondisimu memungkinkan, untuk menyumbangkan darahmu pada orang lain yang pasti membutuhkannya. bukan untuk menjadi seorang yang lebih baik, bukan untuk menjadi kebanggaan dan kesombongan, tapi karena memang kita mau, dan kita mampu..
karena kita mencintai sesama kita.

ini bukan suatu kebanggaan, ini adalah cinta...

Thursday, October 13, 2011

kesombongan tak pernah menghasilkan kesempurnaan

sudah lama aku menginginkan sertifikasi ini, selain menambah pengetahuan juga bisa melengkapi expertise yang aku punya dalam pekerjaan. sertifikasi terakhir yang aku miliki di tahun 2008, sebelum aku memilih meneruskan kuliah lagi, sesudah lulus baru terpikir untuk kembali mengambil program-program sertifikasi yang aku perlukan. maka ketika ada kesempatan dan biaya, aku memutuskan untuk belajar lagi dan mengambil ujian sertifikasi. untunglah proses belajar nya bisa berjalan dengan lancar. ada web training juga di kantor yang bisa aku gunakan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan sebelum ujian. ketika tiba saat ujian sertifikasi, aku berangkat dengan yakin. sudah satu minggu aku tidak nonton televisi setelah pulang kerja karena aku gunakan untuk belajar demi ujian ini (salah satu yang diajarkan ibuku sejak kecil dulu adalah waktu belajar apalagi mau ujian jangan nonton tv sesudahnya, karena nanti yang dipelajari akan hilang. ingatannya tergantikan oleh acara televisi yang ditonton. jadi habis belajar langsung tidur biar besoknya bangun segar dan masih ingat semua yang dipelajari) rasanya persiapanku sudah lengkap semua, maka aku masuk ruang ujian dengan percaya diri. waktu ujiannya satu jam, ada 40 soal dan pilihan ganda. bagiku ini menguntungkan karena at least ada pilihan jika mau ngawur jawab, walaupun di lain pihak bisa membingungkan juga jika tidak tahu. begitu membaca sekilas soal-soalnya aku tersenyum lebar, rasanya pertanyaannya mudah dan sudah aku pelajari semua. langsung aku kerjakan semua soal itu dengan yakin. tidak butuh waktu yang lama, hanya sekitar 15 menit aku sudah bisa menyelesaikan menjawab semua soal itu. ah pasti dapat 100 ini pikirku dengan yakin karena semua soal aku jawab dengan percaya diri. tanpa menunggu lama langsung aku submit semua jawabanku tanpa terpikir untuk memeriksa nya lagi dari depan satu demi satu (hal lain yang diajarkan orang tua ku saat ujian, kalau sudah selesai, jangan buru-buru, jika masih ada sisa waktu periksa lagi dari depan untuk memastikan semua soal sudah dijawab dan dikerjakan dengan benar). langsung aku keluar ruangan, menuju ke ruang reception dengan senyum lebar, "mbak saya sudah selesai". "oh cepat sekali pak" kata mbak reception itu "sebentar yah saya check dulu, hasil nyua bisa langsung dilihat kok pak, lulus atau tidaknya". tidak berapa lama dia online lalu hasilnya di print, "selamat yah pak, sudah lulus!, ini hasilnya" katanya sambil menyerahkan print hasil ujian kepadaku. senyumku masih lebar saat menerima kertas itu lalu aku melihat hasilnya, damn! hasilnya tidak perfect! lalu aku teringat ada dua atau tiga soal yang sepertinya ada jawaban yang ragu karena pilihan jawabannya semuanya nampak benar. aku langsung menyesal kenapa aku buru-buru yah, tidak aku check lebih dahulu. ini sama dengan saat EBTANAS Matematika SD dahulu ada satu jawaban yang salah karena aku tidak check. Sudah aku perbaiki dengan sempurna saat SMP dulu kesalahannya tapi sekarang aku ulang kembali. telo! telo! menyesal rasanya, karena bayaran dan usaha belajar yang sudah aku lakukan jadi kurang optimal karena terlalu percaya diri dan tidak memeriksa lagi. sorenya aku cerita ke orang tuaku aku mengulang kesalahan yang sama lagi dengan dulu, sambil tersenyum mereka bicara di telefon "memang kesombongan itu membuat jatuh to le, yo wis makanya lebih hati-hati ke depan. sekarang ya sudah yang penting lulus toh, hasilnya juga bagus kok" terlepas dari soal perfeksionis dan lama ngga ujian sehingga lupa best practice-nya, saya disadarkan lagi bahwa kesombongan memang tidak akan membuahkan hal-hal baik untuk dinikmati, tidak pernah ada kesempurnaan yang dihasilkan karena kesombongan. hanya keterbukaan dan kerendahan hati yang membuat kita bisa menerima dan melakukan banyak hal, berujung pada kebaikan, dan hal-hal yang lebih baik lainnya. semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, saya dan anda...

You don’t need heaven to see an angel

Bulan kemarin ada undangan untuk foto dan sidik jari dalam rangka e-KTP.. sebagai penduduk dan warga Negara yang baik, saya juga mematuhi untuk datang pada undangan itu (walaupun sebenarnya lebih karena tidak mau repot di kemudian hari, berurusan dengan pemerintahan yang pasti ribet kalau sudah menyangkut kependudukan) Undangannya dari jam 8-12 siang di kantor kelurahan, harus datang sendiri dan tidak boleh diwakilkan. Damn! Umpatku, karena di hari yang sama dari pagi sampai sore harus mengikuti training wajib dari kantor. Tidak boleh telat, tidak boleh mangkir karena sudah di reserve di hotel dan trainernya dari luar, begitu wanti-wanti orang HR jauh-jauh hari. Akhirnya daripada telat, aku putuskan datang ke tempat training lebih dahulu lalu minta ijin ke trainernya untuk keluar jam setengah 12 untuk ke kantor kelurahan. “No problem”, kata trainer Filipino itu saat aku minta ijin. Kebetulan waktu itu hari jumat jadi memang setengah 12 training dihentikan untuk sholat jumat. Begitu keluar aku langsung mencari taxi untuk ke kantor kelurahan, sengaja tidak bawa mobil karena kantor kelurahan itu letaknya di jalan satu arah sehingga harus memutar dan melewati SD Tarakanita yang selalu ramai saat siang hari karena anak-anak pulang sekolah. Sengaja aku berhenti di ujung gang karena pikirku mau naik ojek saja biar lebih cepat dan praktis, apalagi waktu sudah menunjukkan pukul 12 kurang seperempat. Sial! Ternyata pos ojeknya sepi. “Lagi pada jumatan pak!” Teriak penjaga parkir SD Tarakanita yang melihat aku celingak-celinguk di pos ojek. Ya ampun aku ngga mikir kalau masyarakat Indonesia ini masih beragama dan taat beribadah juga. Ngga ada ojek non muslim di sini berarti, aku tersenyum berpikir ngga penting seperti itu. “Mau kemana pak?” Tanya penjaga parkir itu mendekatiku. “Mau ke kelurahan sana pak, foto ktp” jawabku. “Jauh ngga jalannya yah?” Tanyaku kepadanya. “Yah tinggal lurus sih tapi lumayan juga kalau jalan, sebentar saya carikan motor dulu” tawarannya. Wah lumayan ini pikirku senang. Tak berapa lama abang itu datang dengan membawa motor pinjaman, aku langsung naik dan diantarkan ke kantor kelurahan. Ternyata sekitar 1km, lumayan juga kalau jalan pikirku. Begitu turun aku berikan uang kepadanya untuk jasa mengantarku. “terima kasih pak!” teriaknya sambil meluncur pergi. Ternyata penjaganya yang laki-laki juga sedang sholat. Sebelumnya aku diberitahu ada penjaga laki-laki dan perempuan jadi bisa gentian kalau yang laki-laki sholat, tapi ibu-ibu petugas yang kutemui di sana dengan gesit langsung bilang waktu aku tanya masih buka atau nggak, “tunggu dulu yah pak, lagi istirahat nih” katanya sambil membawa piring nasi dan lauk untuk makan siang. Nasib deh nunggu lagi di sini kataku dalam hati Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, tidak lama datang petugas yang laki-laki. Untung prosesnya tidak memakan waktu lama, tinggal di foto (harus di ulang berkali-kali karena kepalaku susah tegak katanya), lalu foto retina dan sidik jari semua. Urusan sudah beres.. Keluar dari kantor kelurahan aku langsung bengong, kenapa abang parkir tadi tidak aku minta tunggu atau balik lagi yah? Lalu gimana aku pergi ke jalan besarnya? Pikirku. Ya sudahlah aku jalan kaki saja, bakalan telat nih masuk trainingnya. Jalan 100 meter ternyata ada tempat orang nongkrong, “mau ke depan yah pak?” tanya salah satu dari mereka “iya” jawabku “ada ojek ngga yah pak?” “biasanya ada, ini karena jumatan jadi pada ngumpul di depan. Tunggu aja di sini” katanya. Aku ikut sarannya, tapi sudah 5 menit menunggu kok ya ngga ada ojek yang datang kesini.. Saat aku sudah memutuskan mau jalan lagi saja daripada nunggu ngga jelas gini, ada seorang remaja lewat naik motor bebek. Kayaknya anak bengkel karena pakaiannya kotor dan dia naik motor sambil menghitung uang recehan, mungkin untuk makan siangnya.”hei, anterin bapak ini dulu ke depan sana!” teriak salah satu orang yang nongkrong kepada remaja itu. Acuh tak acuh tidak menjawab dia menghentikan motornya. “numpang yah” kataku sambil naik ke motor lalu melaju. Di jalan aku mikir, anak ini aku kasih uang berapa yah nanti? Soalnya di Jakarta ini kan tidak ada yang gratis gitu saja, apapun butuh duit dan harus dihargai dengan uang pikirku mereka-reka Sampai di ujung jalan dia berhenti “sudah sampai” katanya singkat. Aku turun dari motornya, mengucapkan terima kasih sambil mengulurkan uang kepadanya. “ngga usah bayar pak” tolaknya sambil menggerakkan tangannya. “loh nggak papa kok, ini ambil saja” aku masih bersikukuh. “bener pak, ngga papa kok, saya ikhlas…” Anjrit! aku langsung speechless sesaat. “oh..terima kasih banyak yah dek” kataku sebelum dia membalikkan motornya dan pergi menjauh. Saat menyeberang jalan dan memanggil taxi aku jadi berpikir banyak dan serasa ditampar. What a shame! I just judging the book from its cover, dan menjadi manusia yang mengira semua pasti harus ada imbalannya. Lupa bahwa kita ini punya budaya yang namanya tolong menolong. Aku ini anak desa, yang lahir dan besar di budaya kumpul dan gotong royong, kok yah sudah mulai melupakan nilai kearifan masyarakatku. Pengalaman siang hari itu mengajarkan banyak hal, untuk lebih bijaksana dalam melihat sesuatu, dan untuk selalu menjaga nilai-nilai dan kearifan yang diajarkan oleh para pendahulu kita sebagai tatanan kehidupan yang patut dilaksanakan. And yeah, we don’t need heaven to see an angel…

Wednesday, August 3, 2011

sebuah hal biasa, bisa berarti luar biasa untuk orang lain

sudah pernah menonton acara televisi "jika aku menjadi"?
kita akan melihat bagaimana anak-anak muda yang berkecukupan secara suka rela masuk dalam dunia baru yang berkekurangan. tinggal dan terlibat dalam dinamika harian keluarga miskin memperjuangkan kehidupan mereka.

dan kita pasti sering menonton acara kick andy di televisi. sebuah acara sangat menarik yang menampilkan orang-orang berhasil dalam apa yang mereka lakukan. kisah-kisah luar biasa tentang perjuangan kehidupan dan bagaimana hidup harus ditarikan.

bagi para keluarga miskin di acara jika aku menjadi, mereka tidak merencanakan agar kegiatan hariannya menjadi sesuatu yang hebat dan harus dicontoh. boro-boro mikirin hal itu sedangkan mikirin mau makan apa tiap hari aja susah dan berbagai kebutuhan hidup lain yang harus dipenuhi. tapi mereka terus berjuang dan itu menginspirasi kita untuk bersyukur atas apa yang kita terima dan untuk memperjuangkan kehidupan sama seperti mereka.

di acara kick andy, kebanyakan dari mereka berangkat dari keterpaksaan kondisi dan situasi yang dihadapi. keharusan untuk memutar otak dan berkreasi. berjuang dengan cara-cara baru, mengusahakan apa yang dimiliki tanpa kenal menyerah hingga berhasil. dan itu menjadi sebuah pencerahan bagi banyak orang yang melihatnya.

benang merah yang ingin saya katakan adalah terkadang kita tidak sadar bahwa apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita ini bisa mempengaruhi orang lain secara positif. bagaimana kegiatan dan perjuangan kehidupan kita ini bisa menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita.

jika demikian maka menjadi berarti untuk menghidupi semua kegiatan harian kita, hal-hal kecil yang dilakukan dan menjadi rutinitas harian, dinamika perjuangan kehidupan dalam banyak hal; karena mungkin ini akan menjadi sebuah semangat dan pemacu untuk orang-orang yang melihatnya. tidak usahlah kita berpikir dulu untuk menjadi terkenal atau pahlawan besar, tapi akan sangat membahagiakan jika apa yang kita lakukan ini juga bisa bermanfaat untuk sekitar.

jadi, teruslah berjuang, menghidupi setiap apa yang kita lakukan dengan hati, melakukannya dengan tulus dan penuh, dalam hal apa saja. karena siapa tahu, manfaatnya tidak hanya akan kita rasakan tapi juga untuk banyak orang.

amin.

Monday, August 1, 2011

saat topeng kehidupan tetap harus dikenakan

+ : bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?
- : apa yang ingin kau tanyakan?
+ : apakah kalian bahagia?
- : bagaimana menurutmu, kenapa kau tanyakan hal itu?
+ : i don't know. aku hanya merasa kalian tak seperti layaknya pasangan. ada yang terasa aneh menurutku
- : ah itu hanya perasaanmu saja mungkin :)
+ : yah makanya aku bertanya padamu :p

lalu kemudian pembicaraan coba dialihkan...

+ : jawab saja pertanyaanku
- : bagian mana lagi yang harus aku jawab?
+ : apakah perkawinanmu baik-baik saja dan bahagia?
- : aku baik-baik saja. dan perkawinanku akan selalu baik-baik saja
+ : hehehe kenapa nadamu meninggi?
- : tidak, aku berusaha menjawab pertanyaanmu kok
+ : apakah itu benar jawaban yang sesungguhnya?
- : kenapa kau menanyakan hal itu?

+ : karena kita tidak kenal hanya dalam hitungan minggu atau bulan. sudah 15 tahun lamanya. dan aku akan selalu tahu saat dirimu berbohong, saat semuanya sebenarnya tidak baik-baik saja. saat sebenarnya ada yang sedang terjadi
- : itu kan hanya perkiraanmu. diriku baik-baik saja kok, demikian juga perkawinanku
+ : lebih baik kita hentikan saja pembicaraan ini jika kau tidak jujur padaku. seakan aku ini orang lain, sehingga kau tak terbuka padaku. kau tidak perlu menggunakan topeng-topeng norma itu kepadaku. aku tidak pada posisi untuk menyerang atau menghukummu kok
- : bukankah semua perkawinan harus selalu baik?

keheningan yang menyergap..

- : bukankah demikian seharusnya?
+ : aku tidak tahu, aku juga tidak mengerti..
- : yah, seharusnya semua baik-baik saja
+ : kau tahu perbedaan di antara kita kan?
- : iyah aku tahu..
+ : aku menanggalkan topengku
- : semua seharusnya baik-baik saja...

apakah semua topeng harus ditanggalkan dalam hidup ini
memang itu berarti kejujuran, keberanian untuk membuka diri
tapi ternyata itu belum berarti semuanya
dalam nama logika, norma, dan tata nilai
dalam nama kehormatan, dan kestabilan
dalam nama masa depan dan prinsip yang diyakini
dalam banyak nama dan alasan unuk menjustifikasi tentang pilihan

tidak ada yang benar, tidak ada yang salah
tidak ada hak untuk menilai
hitam putih kehidupan
pahit getir perjalanan

silahkan membuka topeng jika memang merasa nyaman
silahkan mengenakannya jika itu memang dibutuhkan

karena terkadang, ini bukan hanya soal topeng-topeng dalam kehidupan
ini lebih dari itu
lebih dalam dari itu...
dan tak ada yang cukup baik dan berhak untuk menilainya
tidak ada...

yang dibutuhkan adalah pelukan, dan dukungan
bahwa sebenarnya tidak ada seorangpun yang sendirian
karena kemiskinan terbesar adalah kesepian dan ternafikan.

.

pasti halal, belum tentu haram. pasti haram, tidak mungkin halal

sore tadi hari pertama puasa, aku ikut dalam ritual tahunan ini - ketika para pengikut nabi Muhammad memperjuangkan begitu banyak berkah dan hidayah di bulan Ramadhan ini.

sama seperti apa yang disarankan oleh iklan-iklan di televisi, berbukalah dengn yang manis: aku pun turut membatalkan puasaku dengan makanan yang manis: babi panggang karo..

selepas maghrib aku melangkahkan kaki ke arah mall ambassador, pasti sangat terlihat penuh niat karena ke sana sendirian :) hanya terasa senang saja beberapa hari ini berjalan dan melihat hiruk pikuk orang-orang yang bergegas sepulang kerja.
tak berapa lama aku sampai di salah satu lapo, ada hal yang sedikit berbeda terlihat dari yang biasanya saat aku ke sana di sore hari. beberapa pegawai lapo itu makan bersama-sama, ada yang terlihat masih segar wajahnya. ada capcay yang menjadi lauk dan mereka makan dengan lahap.

karena sepi tidak banyak pengunjung, aku bisa berbicara dengan mereka. "tumben, sudah pada makan lagi jam segini belum tutup" tanyaku memulai pembicaraan. "ini baru makan bang, tadi seharian puasa" jawab seorang pegawai perempuan sambil menyeka mulutnya. ada nasi yang tertinggal di dekat bibir bawahnya. "iyah harus buru-buru nih, ntar sholatnya giliran habis tutup terus taraweh" kata pegawai laki-laki lain yang wajahnya segar. rupanya dia habis mandi untuk persiapan sholat dan ke masjid.
aku agak tersentak mendengar jawaban-jawaban mereka, dan sambil makan ini menjadi permenunganku...

ternyata mayoritas pegawai lapo itu muslim agamanya! dan meskipun tiap hari mereka menggauli daging-daging babi itu yang pasti haram
absolut, mereka tidak lupa menjalankan kewajiban agama yang sudah dipilih dan diyakini.
alih-alih mencari alasan untuk tidak berpuasa, mereka tetap berusaha menjalankan dengan sebaik mungkin. karena tidak mungkin berbuka
puasa dengan lauk yang mereka jual, maka patunganlah membeli capcay yang halal untuk berbuka puasa. tetap memasak dan menjual
daging babi sebagai salah satu pekerjaan untuk menopang kehidupan, akan tetapi tidak memakannya karena itu haram dalam ajaran
mereka.

menjadi kontradiksi ketika aku teringat dengan wakil-wakil kita para pejabat terhormat dan bapak-bapak di gedung bundar itu. ketika korupsi
menjadi hal yang membudaya dan umum dilakukan di lingkungan mereka, maka tanpa malu dan berusaha bertahan lalu ikut terlibat dalam kesenangan di dalamnya. haram berjamaah! tanpa mencoba untuk menjaga diri. "susah, nanti kalau tidak ikutan dianggap aneh dan jadi tak punya teman" ada kata yang pernah aku dengar diucapkan kenalan di pemerintahan.
sungguh memalukan karena dalam kapasitas mereka, seharusnya lebih tahu mana yang halal dan haram untuk dilakukan dan lebih banyak
pilihan serta kemampuan untuk memilih dibanding para pegawai lapo yang kutemui sore tadi di ambassador.

well, mungkin masalahnya tidak sesederhana itu dan tidak bisa juga membandingkan para pegawai lapo itu dengan bapak-bapak pejabat dan wakil rakyat. masalahnya lebih kompleks mungkin...
kompleks karena duitnya lebih banyak, dan pasti akan susah ditolak. tai kucing.

dan aku teringat ucapan mbak kasir saat aku membayar dan nyeletuk "kirain pada ngga puasa, soalnya kerja di lapo hehehe". dia tersenyum saat menjawab singkat "yang haram kan dagingnya bang, kerjaannya tetep halal. jadi tetep puasa"

mungkin lingkungan kita haram, orang-orang di sekitar kita melakukan hal haram, akan tetapi tetap ada pilihan bagi kita untuk tetap melakukan hal yang halal di lingkungan haram sekalipun..

selamat berpuasa, wassalam...

Sunday, July 24, 2011

waktu tak pernah menunggu

"
Hidupku dalam keadaan koma,
kosong seperti hidup Adam di Surga,
ketika aku melihat Selma berdiri di hadapanku seperti berkas cahaya.
Perempuan itu adalah Hawa hatiku yang memenuhinya dengan rahasia dan keajaiban
dan membuatku paham akan makna hidup…………….

Namun,
sekarangkah saatnya kehidupan akan memisahkan kita agar engkau bisa memperoleh keagungan seorang lelaki
dan aku kewajiban seorang perempuan?

Untuk inikah maka lembah menelan nyanyian burung bul-bul ke dalam relung-relungnya,
dan angin memporakporandakan daun-daun mahkota bunga mawar,
dan kaki-kaki menginjak-injak piala anggur?
Sia-siakah segala malam yang kita lalui bersama dalam cahaya rembulan di bawah pohon melati,
tempat dua jiwa kita menyatu?

Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang-bintang hingga lelap sayap-sayap kita,
lalu sekarang kita turun ke dalam jurang?
Atau tidurkah cinta ketika ia mendatangi kita, lalu, ketika ia terbangun, menjadi marah dan memutuskan untuk menghukum kita?

Ataukah jiwa-jiwa kita mengubah angin malam yang sepoi menjadi angin ribut yang mengoyak-ngoyak kita menjadi berkeping-keping dan meniup kita bagai debu ke dasar lembah? Kita tak melanggar perintah apa pun; kita pun tak mencicipi buah terlarang; lalu apa yang memaksa kita meninggalkan sorga ini?

Kita tidak pernah berkomplot atau menggerakkan pemberontakan, lalu mengapa sekarang terjun ke neraka? Tidak, tidak, saat-saat yang menyatukan kita lebih agung daripada abad-abad yang berlalu, dan cahaya yang menerang jiwa-jiwa kita lebih perkasa daripada kegelapan; dan jika sang prahara memisahkan kita di lautan yang buas ini, sang bayu akan menyatukan kita di pantai yang tenang, dan jika hidup ini membantai kita, maut akan menyatukan kita lagi.

Hati nurani seorang wanita tak berubah oleh waktu dan musim; bahkan jika mati abadi, hati itu takkan hilang murca. Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubah jadi medan pertempuran; seudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi karena musim semi dan musim gugur datang pada waktunya dan memulai pekerjaannya…

---------------------------------------
“Guru, bagaimanakah perihal Waktu?”

Dan dia menjawab:
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat anak sungai, di mana atas tebingnya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesedaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahawa semalam hanyalah kenangan utk hari ini dan esok adalah harapan dan impian utk hari ini.
Dan yang menyanyi dan merenung dari dalam jiwa, sentiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Siapa di antara kalian yang tidak merasa bahawa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahawa cinta sejati, walau tiada batas, terkandung di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari fikiran cinta ke fikiran cinta, pun bukan dari tindakan cinta ke tindakan cinta yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?

Tapi jika di dalam fikiranmu baru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkumi semua musim yang lain,
Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan."
-----------------------------

kedua tulisan di atas milik Gibran. siapa yang tidak kenal dengan Sang Kahlil ini yang karya-karyanya menjadi inspirasi bagi semua orang yang membacanya. kisah cintanya dengan Mary Haskell (yang dituangkan dalam sayap-sayap patah, untuk Selma Karami) yang bertahan sampai akhir hidupnya...

dan menjelang dini hari ini, Gibran memberi pelajaran kepadaku. mengajarkan aku untuk menggunakan semua waktu yang masih aku punya, dengan sebaik mungkin, tanpa ada kesia-siaan...

kata-kata tidak pernah cukup untuk menjelaskan, atau mengurai apa yang ada dalam pikiran atau perasaan..
satu hal yang ingin aku sampaikan kepada kalian semua, dan juga kepada diriku sendiri: untuk semua hal baik yang ingin kalian lakukan, untuk semua cinta yang ingin kalian bagikan, untuk semua impian yang ingin kalian wujudkan. kerjakan sekarang dan jangan tunda lagi, karena waktu tak pernah menunggu...

"Jemariku lembut bermain pada jendela-jendela kaca
Dan berita yang kubawa membawa bahagia,
Semua orang dapat mendengarnya, namun hanya yang peka, dapat memahami maknanya."
(Kahlil Gibran - Nyanyian Hujan)

Thursday, July 21, 2011

jujur pada diri sendiri

saya suka dengan samuel mulia, kolumnis kompas yang setiap hari minggu muncul dengan tulisan-tulisannya yang menggelitik dan selalu menarik. menggelitik karena apa yang ditulisnya itu sebenarnya adalah potret kehidupan harian kita. menarik karena beliau menulis tanpa melukai, kenapa bisa begitu? samuel mulia mengajar melalui dirinya sendiri..tanpa malu dia buka kekurangannya, perasaan dan keinginan yang sangat manusiawi dalam segala positif dan negatifnya; untuk kemudian dia tertawakan dan kritik dirinya sendiri..yang membuat kita nyaman, dan belajar tanpa merasa diserang..

seperti samuel mulia, saya mencoba untuk menelanjangi diri sendiri dan kemudian berani menertawakan serta menceritakannya pada semua orang. bukan sebagai pemenuhan narsistis, tapi semoga bisa menjadi bahan permenungan. atau at least bacaan pengisi waktu luang.

sebagai pemegang kekuasaan tertinggi egositas dibandingkan semua makhluk lain, keinginan untuk selalu aman dan nyaman serta terlihat baik dan sempurna tanpa cacat selalu menjadi bagian dan kebutuhan mendasar dalam hidup saya.
kecenderungan itu yang membuat saya menjadi memilih-milih untuk bergaul dan lebih akrab dengan orang-orang yang satu ide atau punya kesamaan. ada rasa tidak aman di antara lingkungan orang-orang yang berbeda entah itu idealisme, cara pandang, pemikiran. apalagi jika saya tahu mereka tidak suka atau memusuhi saya.
perilaku ini yang membatasi pergaulan. sehingga mudah mengelompokkan orang dalam hitungan sahabat, teman dekat, teman biasa, teman yang harus dihindari, atau bahkan saingan dan lawan. tendensi yang ada ini kemudian diwujudkan melalui pengaruh, kekuasaan, dan apapun yang bisa dilakukan untuk membuat lingkungan turut dan sesuai dengan keinginan. supaya saya menjadi lebih nyaman ada di dalamnya..

untuk selalu terlihat baik dan sempurna tanpa cacat, saya sering menggunakan topeng-topeng yang bisa dipakai. entah itu kesopanan,keramahan, dan segala hal lain yang bisa membuat orang menjadi lebih suka dan nyaman di dekat saya.
sering jika ada masalah yang terpikirkan pertama kali adalah bagaimana bukan saya yang dipersalahkan tapi orang lain yang harus bertanggung jawab. alih-alih menghadapi secara kesatria, saya cenderung untuk melarikan diri dari masalah dan meninggalkannya tidak terselesaikan atau membuat orang lain menjadi korban.

dan sama seperti layaknya manusia yang berakal budi, saya juga sering sekali sadar akan kondisi ini. mencoba untuk mulai berubah dan menjadi lebih baik dalam semua hal. walaupun seringnya akan kembali jatuh dalam lubang yang sama untuk kemudian menyalahkan lagi semua orang selain diri saya sendiri. bahkan tuhan pun saya tempatkan dalam posisi yang berlawanan karena tidak memihak saya sepenuhnya.

tulisan ini tidak akan di akhiri dengan kesimpulan apapun, sama seperti tulisan samuel mulia yang sering kita jumpai terus setiap minggu, saya juga akan terus mencoba mencari tahu semua hal pada diri saya yang bisa saya tertawakan dan kritisi. tanpa harus muluk-muluk berjanji untuk berubah dan menjadi lebih baik, saya hanya akan jalani hidup ini semampu yang saya bisa. apapun adanya.
jika ada yang bisa diperbaiki dan dilakukan serta bermanfaat, so be it. jika ada kesalahan yang terulang dan dilakukan lagi, yah saya memang masih manusia.
tapi proses penyadaran dan pembelajaran ini, yang semoga menjadi milik kita semua. untuk tidak pernah puas dengan apa yang ada pada kita saat ini, meskipun kita sudah baik, atau terlihat baik, atu berusaha kita buat supaya terlihat baik..

perlu untuk sejenak melepaskan topeng-topeng yang selalu saya pakai ini, untuk melihat diri saya sendiri sebenarnya dan seutuhnya.

jujur saja pada diri kita masing-masing, jujur pada saya sendiri, tentang semua kelemahan saya, tentang semua hal buruk yang mesti saya ubah dan saya perbaiki jika waktu masih berpihak dan bersama hidup ini. sehingga setiap hari tidak akan menjadi hari yang terlewat dengan sia-sia...

salam...

Thursday, July 14, 2011

pelayanan dan perlindungan terhadap pasangan

ada film ftv diputar di sctv tadi malam, judulnya 'ketika waginah bicara'. pemainnya alex komang dan kinaryoshi.
saya tidak akan banyak bicara tentang filmnya selain alex komang yang kalau bermain sensualitasnya menurut saya sama sperti george cloney tapi yang dihilangkan kenakalannya dan kinaryoshi yang di film itu sensual sekali menurut saya (loh saya sudah mulai mau melantur lagi, lebih baik kembali ke pikiran awal saya menulis ini)..

ada salah satu adegan dalam film itu dimana waginah yang diminta bantuan untuk mengaku sebagai isteri pak drajad dengan tanpa diminta melepaskan sepatu dan kaos kaki pak drajad yang tertidur karena kelelahan dalam perjalanan mereka pulang ke kampung halaman.

saya agak terkesima melihat adegan itu, kemudian langsung terbayang tentang pelayanan perempuan jawa kepada pasangannya. berperan sebagai kasta nomer dua dalam kehidupan sosial, mereka seakan mengemban amanah 3M (masak, macak, manak = memasak, berhias diri, melahirkan) dalam rumah tangga; dan hrus total mengabdi dan melayani suami. bahkan secara sacral, pemahaman swargo nunut nroko katut (surga dan neraka bergantung dari suami) yang dikuatkan dalam ideologi islam jawa lelaki sebagai khafilah atau pemimpin dalam keluarga.

terlintas dalam pikiran saya bagaimana jika saya kelak mempunyai pasanga yang seperti itu yah? melayani dalam kepatuhan absolut. dulu kakak saya pernah bilang, seorang istri itu harus bisa secara ekstrim menjadi pelayan di rumah, figur ibu dalam keluarga, bahkan seperti pelacur di ranjang demi pasangannya...

saya tersenyum, pendapat ini sekarang akan ditentang oleh banyak sekali perempuan moden jaman sekarang. konsep kepatuhan absolut dan pelayanan yang saya gambarkan di atas tidak akan pernah dimengerti oleh para penganut kesetaraan gender, perempuan modern yang cerdas, mengutamakan karir, dan persamaan hak serta kedudukan dengan lelaki atau pasangannya. boro-boro mau membukakan sepatu, memasak, mencuci, dan kerjaan rumah tangga yang lain itu urusan si mbak jadi jangan harap deh :)

tapi kemudian pikiran egois dan sangat patriarkis ini harus saya imbangi dengan mencoba untuk mengerti apa yang juga dibutuhkan oleh para perempuan itu dari pasangannya..

waginah mewakili banyak perempun dari semua strata dan latar belakang budaya menyerukan harapan para perempuan dari pasangannya:
'apakah saya akan dipukul dan dikasari apabila tidak mau diajak berbuat intim?'
'apakah saya akan dipukul dan dimarahi jika melakukan kesalahan?'
ini yang seharusnya menjadi pegangan bagi semua lelaki termasuk saya...

sebagai lelaki, kita mungkin harus tampan, pintar, atau kaya untuk bisa tampil langsung menarik pada kesan pertama; tapi at the end, perempuan siapapun dia mengharapkan pasangan yang mampu melindungi sebagai tempat bersandar. yang mau bekerja keras untuk menghidupi keluarga mereka. yang tidak kasar dan mudah memukul ketika pasangannya tidak melakukan yang diinginkan, yang tidak mudah marah dan menyakiti hati mereka.
lelaki perkasa yang lembut dan bisa menopang mereka..

karena saya bukan perempuan, saya hanya bisa mendalami lebih dalam kelelakian saya. apakah saya sudah menjadi seperti itu? siapa tahu ini hanya omong besar yang hanya bisa diucapkan tapi tidak pernah dilakukan..
apakah saya mau dan terus berusaha menjadi lelaki perkasa yang lembut dan bisa menopang pasangan itu??

relasi itu selalu dua arah, selalu memberi dan menerima. dengan hanya terus menuntut tanpa mau mawas diri untuk memberikan diri secara utuh dan penuh itu berarti memeras dan mengeksploitasi pasangan belaka

saya tersenyum simpul di akhir permenungan saya.
mungkin saja, dan sangat mungkin, jika saya dan para lelaki semua bisa melakukan apa yang diinginkan dan menjadi kebutuhan perempun-perempuan itu; bisa menjadi tumpuan dan harapan mereka dalam hidup yang diselimuti oleh apa yang dinamakan kebahagiaan, maka mereka juga akan menjadi pasangan seperti yang kita inginkan. mungkin pelayanan yang utuh dan penuh, dan tidak mustahil juga apa yan saya lihat dalam film kemarin terjadi pada saya - membukakan sepatu saat saya tertidur kelelahan bekerja demi kami..

Tuesday, June 21, 2011

berdiri menghadap fatamorgana

berlari dengan dada membusung dan wajah tengadah
tangan terkembang sorakkan pekik kemenangan
siang terasa panjang, dalam jelasnya cahaya yang menyinari

kadang bergerak pun terasa enggan
peluh yang bercampur dengan debu, kadang luka dan darah yang mengering
tatap mata yang menyelidik seakan bertanya kau kenapa
namun diam tak mau menyapa
bahkan bulan pun sembunyi di balik awan
desahan setan seakan menunggu datangnya kesempatan

mencari sebentuk bantuan, apakah itu diperlukan
menghapus seberkas tulisan berbunyi tuhan
lalu berjalan, kadang tertatih, tapi tetap tegak mencoba terlihat

tanggalkan kepala, meneliti kenapa ada mimpi-mimpi jahanam yang tertanam
saat yang terjadi seharusnya pelangi terang, dan suara desau angin di ujung lembayung senja
betapa sulit diurai satu per satu. yang ada kemudian pasrah, dan menyerah pada keadaan.
tapi mata yang nyalang itu menandakan semangat belum padam
belum mati, masih ada yang harus dikejar, harus dilakukan

satu persatu tiap pribadi berpelukan
sebisa mungkin semua diajak bersalaman, kenapa menabur kebencian
kenapa memupuk benih benih kecurigaan? bukankah penat menuai permusuhan

melihat ke depan, menjangkau lebih dari yang cakrawala
berdiri di depan jalan membentang
apakah itu fatamorgana, saat terlihat ada air yang menggenang di jalanan
ah lihatlah
jalanan masih memantulkan butir-butir pengharapan

langit mungkin berganti merah saga dan kemudian temaram
sang malam mungkin merengkuh disaksikan dewi bulan
apakah ada fatamorgana di waktu malam?
ataukah semaian impian kosong dalam jalan keterpurukan
sisihkan kepercayaan atau iman. seperti lagu yang meninabobokkan
tapi kemudian hilang saat bangun dalam kesadaran

tidak, ini belum berhenti
masih banyak kisah-kisah harus digambarkan
tarian tarian pagi, yang menggelinjang bersemangat dalam terik siang
kemudian menggeliat dalam sore yang temaram sebelum akhirnya beristirahat
dalam peraduan malam
masih ada banyak cerita untuk dituturkan. pribadi-pribadi yang menemani
kadang datang dan pergi dalam peziarahan. beberapa menemani untuk saling berkembang

tak ada yang sama,
kebodohan, keberhasilan, kegagalan, senyum kemenangan
kenapa melekatkan diri pada yang akan terhilang

sementara fatamorgana memantulan butiran-butiran peristiwa
yang tak pernah terkirakan...

invictus - yang tak terkalahkan

Wednesday, June 15, 2011

bagi jiwa bebasku aku adalah kapten jiwaku

saya mendapat cerita tentang film bagus malam ini.
judulnya adalah invictus, artinya yang tak terkalahkan...
bercerita tentang memaafkan, seorang leader visioner yang memampukan kelompoknya melakukan sesuatu melebihi kemampuan dirinya.

ada cuplikan menarik dari film itu: Apapun Tuhan jadikan aku, aku kedepankan syukurku, sebab jiwaku yang tak terkalahkan. Bagaimana menyeberang rintangan aku takkan risau. Akulah penentu sendiri takdir hidupku. Bagi jiwa bebasku, aku adalah kapten jiwaku.

saya tidak ingin membahas tuhan malam ini.

bagi saya, invictus dan quote terakhir di atas memberikan semangat tersendiri: bagi jiwa bebasku, aku adalah kapten jiwaku..
siapa yang bisa membelenggu jiwa yang bebas. hidup kita bisa dikendalikan oleh pikiran, perasaan ketakutan atau emosi-emosi yang berlebihan. tubuh fisik bereaksi terhadap kondisi pikiran dan perasaan.
tapi jiwa tak bisa dikekang. jiwa yang bebas, menarikan tariannya sendiri di jalan-jalan kehidupan. dan kita, diri kita sendiri, adalah pemimpin dan empunya jiwa bebas itu.
saya seakan disadarkan kembali bahwa kelekatan terhadap semua hal di dunia, penyesalan, kepuasan, kesombongan, kesedihan, dan semuanya itu tidak akan bisa menghalangi tarian jiwa yang ingin mengisi kehidupan ini dengan penuh, dan utuh.

dan bagi jiwa bebasku, aku adalah kapten jiwaku...

Wednesday, June 1, 2011

everything will be fine...

everything will be fine, itu salah satu quote dari film terakhir yang saya tonton sekitar 3 minggu yang lalu. dan seorang teman berkata hal yang sama: "before, i was thinking that everything will be OK. Now I am saying, everything may not always be OK, but it will be fine, it goes better"

kemarin di akhir bulan mei saya pulang ke jogja dengan membawa bermacam perasaan: antara semangat karena sebentar lagi saya akan menyelesaikan salah satu tugas belajar saya, dengan perasaan bahwa saya tidak cukup baik mempersiapkan diri untuk menghadapinya. kesibukan kerja yang sangat menyita waktu, pikiran, dan emosi saya membuat saya tidak sempat belajar dengan sungguh menghadapi ujian sidang saya kali ini.

gerimisnya jogja di waktu malam ketika saya landing itu belum mampu mendinginkan perasaan saya. biasanya saya selalu tenang dan sangat menghayati suasana kota ini. suasana yang selalu menarik saya untuk rindu dan kembali padanya.
tapi malam kemarin kecemasan saya terus berlanjut. memang dua minggu terakhir setelah mendapatkan jadwal sidang saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil waktu belajar, membuat presentasi, dan terus memperbaikinya. tapi saya merasa belum cukup. malam hari kemarin di rumah saya juga tidak punya cukup waktu karena bapak ibu kemudian membuat saya hanyut dalam percakapan panjang setelah lama tidak pulang.

tapi saya sungguh beruntung. saya didukung oleh banyak orang yang memberikan perhatian, semangat, bantuan, dan dukungan bahwa saya mampu melewatinya. "mas, ini hanya salah satu dari sekian banyak presentasi yang pernah kamu lakukan. you will be great. it's not about the song, it's the singer". "aku percaya kamu mampu melakukannya, kamu hebat!" dan masih banyak lagi perkataan dan dukungan yang saya terima. beberapa orang membantu memeriksa presentasi saya dan memberikan saran-saran yang sangat bermanfaat. orang tua saya bahkan berdoa novena untuk saya.

dan tadi sore, dengan semua dukungan, perhatian, dan bantuan yang diberikan itu. saya berhasil melewatinya. saya lulus dengan nilai A untuk Thesis dengan tanpa revisi. Nilai akhir saya Cum Laude.
Bagi orang lain ini mungkin hal yang biasa, dan saya juga tidak bermaksud untuk menyombongkan pencapaian ini kepada siapapun. at least saya lega bahwa apa yang saya mulai dua tahun lalu bisa selesai dan tidak sia-sia puluhan juta rupiah yang saya keluarkan selama ini (jumlah yang tidak sedikit untuk saya sekarang).

Bagi saya, malam ini saat refleksi, saya memaknai ini menjadi dua hal:
1. bahwa cinta, perhatian, bantuan, dan dukungan dari orang-orang terdekat kita, dari teman dan sahabat di sekitar kita, sungguh merupakan satu kekuatan yang akan memampukan kita menghadapi apapun. yang akan menegakkan kaki kita saat berdiri dan membawa kita melewati semua hal yang harus dihadapi.
2. bahwa semua masalah dan kesulitan yang kita hadapi tidak akan berlangsung selamanya. akan ada saatnya kita melewatinya. mungkin tidak selalu mulus dan OK, akan tetapi it will get better, it will be fine. kita akan mampu melaluinya

jadi saat anda membaca tulisan ini, bermurah hatilah; karena dukungan, perhatian, cinta, dan bantuan yang anda sebarkan pada siapapun akan menjadi kekuatan bagi mereka menapaki jalan-jalan kehidupan ini.
dan jika saat ini anda merasa bahwa beban hidup yang ditanggung sangat berat dan terasa sulit diterima, yakinlah, ini hanya sementara. everything will be fine, karena kehidupan akan terus berjalan bersama kita.

bahagialah kawan! dan bermurah hatilah!
salam sayang,
wisnu

Saturday, May 28, 2011

intermezzo - dejavu di sabtu sore

tidak ada yang berubah saat aku kembali datang di tempat ini...

aku memang tidak kreatif dalam memilih tempat tujuan yang akan didatangi
untuk duduk, nongkrong, atau bergaul
di dalam otakku, tempat yang paling sering aku kunjungi itu yang ada di daftar teratas tumpukan memori data yang akan diambil saat berpikir hendak kemana diriku; apalagi dalam kondisi pergi sendiri seperti saat ini.

alih-alih belajar di kamar untuk menghadapi ujian di minggu depan, kebosanan mengajakku untuk keluar. selain karena rasa lapar, juga dengan alasan klasik seperti biasa bisa ngerjain presentasinya atau belajar di tempat yang ada wi-fi

dan seharusnya aku tahu, bahwa itu tidak pernah akan efektif untuk diriku saat sendirian. ketika aku sendiri, tidak ada yang mengingatkan untuk fokus pada hal belajar, maka akan selalu muncul keinginan untuk melihat dan mengamati orang-orang di sekitarku. sesuatu yang aku sukai sejak dulu, melihat orang-orang..
dan sudah dua jam lebih, aku belum menambahkan apa-apa di presentasiku, selain hanya memperbaiki kata-kata validadi data dari tringulasi menjadi triangulasi sesudah browsing artinya di google.

dan tidak ada yang berubah juga dengan apa yang aku lakukan ketika datang kembali di tempat ini...

celingukan mencari tempat yang ber-ac dan dekat dengan colokan sticker. kemudian memesan menu yang selalu sama: soto mie, tahu pong, minum es lemon tea. sedangkan ini adalah cafe dengan menu utama kopi dan makanan luar-nya (selera desa selalu lebih kuat dan mengenyangkan) kemudian sibuk membuka laptop untuk kemudian mendiamkannya karena sibuk mengamati orang-orang di sekitarku.

ketika sudah hampir tiga jam kemudian aku tersadar, bukan malah kemudian mencoba fokus lagi, tapi lebih memilihi untuk menulis apa yang terjadi di blog ini.

satu suara di dalam diriku berteriak, kau harus fokus untuk kembali belajar! tadi malam kau sudah pakai untuk istirahat, tidak bergaul, untuk memulihkan kondisimu. sekarang saatnya menggunakan energi itu untuk mempersiapkan ujianmu.
lalu kemudian ada suara lain yang menyangkal. baiklah jangan kau sesali waktu tadi. tidak hanya fisik, psikis dan pikiran kita pun perlu di istirahatkan sejenak untuk melakukan hal-hal yang kita sukai. sehingga kembali bugar.
tapi kau sudah cukup istirahat fisik dan psikis!
ini kan weekend, kau berhak untuk melakukan yang kau inginkan
dan mereka terus bersaut-sautan di dalam kepalaku.

dan aku melihat lagi orang-orang di sekitarku,
ketika mereka bicara berdua atau dengan berkelompok, kadang tertawa tergelak. apa yang mereka bicarakan, siapa mereka
orang-orang yang sedang sendirian dengan laptop di meja, apa yang mereka lakukan, apakah mereka sedang bekerja atau mengisi waktu?
orang-orang yang sendirian dan melihat ke luar di jalanan, apa yang sedang mereka pikirkan? apakah ada suara-suara yang bersautan juga di rongga kepala mereka?

hmmhh, saatnya unutuk memesan es lemon tea gelas yang kedua...

28/05/2011

Monday, May 23, 2011

bosan hidup dalam kecemasan

seorang teman menelfon saya malam ini:'mas ada yang mau aku sharingkan dengan dirimu katanya dengan bersemangat'. 'tentang apa?' tanya saya kepadanya.
'tadi aku nangis di gereja dengan temanku!' lalu lancar dia bercerita..
tentang kehidupan rumah tangga temannya yang gagal karena saat pacaran mereka tidak saling terbuka. tentang bagaimana temannya yang dulu berharap bahwa pasangannya adalah the only one forever in life.
'kok dirimu diam saja mas?' katanya setelah bercerita panjang lebar. 'lah, terus aku harus bilang apa? aku kan dengerin ceritamu..' saya mencoba menjawab
'lah ya nanggapin gimana gitu loh. atau aku yang berempati berlebihan yah?'
saya menyahut cepat 'bukan gitu, aku hanya ngga ngerti mesti ngomong apa soal kayak gini' sesaat terdiam sebelum kemudian dia berkata pelan 'iya sih, aku juga hanya pengin sharing ke kamu. aku kalau dengar kayak gini jadi sedih, dan juga cemas tentang masa depanku. sama seperti orang lain, aku juga pengin menikah dan settle. tapi kalau marriage does not take us anywhere lalu ngapain aku mesti nikah apalagi kalau ujungnya musti pisah atau tidak bahagia' dan saya menjadi semakin diam tak tahu harus menjawab apa.
mungkin karena saya pernah merasakan hal yang sama, mungkin karena saya pernah mengalaminya, mungkin karena saya juga pernah gagal...

selesai bicara di telfon saya merenung, kecemasan seperti yang baru saja di sharingkan oleh teman saya tadi hanya salah satu dari banyak kecemasan yang menghantui saya, dan juga mungkin anda..

ada banyak kecemasan yang bermain dalam otak dan memenuhi kepala kita. tentang hari depan, keluarga, pasangan, keturunan, pekerjaan, pendidikan, dan masih banyak lagi hal lainnya.
kecemasan yang pada umumnya terbentuk dari bayang-bayang dan ketakutan akan kegagalan, emosi-emosi negatif yang akan datang dan mewarnai kehidupan kita. saat hidup tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. saat hal-hal buruk datang membebani kita. melukai ego maupun status sosial kita.

kita selalu mengatakan dalam kegagalan kita, andai bisa diulang aku akan melakukan dengan lebih baik lagi!kenyataannya, semua sudah terlambat. semua sudah terjadi. yang sudah terjadi tak bisa ditarik lagi ataupun disesali terus menerus. hidup harus terus dilanjutkan dan dijalani. jika kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu untuk menata hidup dengan lebih baik lagi itu bagus! artinya kita menjadi individu atau pribadi yang lebih baik. jika kita tidak bisa belajar dan terus mengulang kesalahan yang sama itu artinya kita bodoh dan tidak mau berkembang. tapi menjadi bodoh atau menjadi pribadi pembelajar kadang itu juga pilihan yang tidak mudah untuk dikalkulasi secara sederhana layaknya rumus fisika dasar atau matematika terapan.

dan kecemasan akan apapun juga hanya membuat hati, pikiran dan fisik kita lelah, tanpa kita melakukan apapun atau memperbaiki apapun. beban absurd karena itu belum terjadi sekarang akan tetapi bebannya sudah mulai kita tanggung. what a fool!
kebanyakan orang membawanya ke dalam doa atau meminta bantuan tuhan agar dimudahkan atau dikuatkan. semua upaya yang dilakukan itu pada intinya bertujuan sama yaitu berusaha untuk menghilangkan kecemasan mereka.

bagi saya, saya sudah bosan hidup saya dibebani dengan kecemasan. dihantui dengan pikiran-pikiran buruk atau ketakutan tentang hari depan yang belum pasti datangnya dan juga belum pasti apakah akan sungguh buruk atau kebalikannya.
sama seperti sebuah pepatah lama mengatakan: everything will be fine. maybe not OK, but things will get better.
kesulitan, halangan, hal-hal buruk yang akan terjadi pada kita, seberat apapun itu pasti tak akan abadi - karena hidup terus berjalan dan kita terus melangkah.
ketika tidak ada yang abadi dan yang tidak berubah hanyalah perubahan itu sendiri, maka seburuk apapun yang akan kita hadapi pasti akan berganti juga. jika demikian apa yang harus kita takutkan lagi..

alih-alih hidup dalam kecemasan dan kekhawatiran, saya akan terus berusaha untuk mengambil setiap detik dalam hidup ini bersama dengan orang-orang di sekitar saya.
saya akan berusaha mensyukuri bahwa saya merasa didukung dan dicintai, bahwa saya diperhatikan, bahwa saya mempunyai pekerjaan untuk dilakukan dan yang menghidupi saya. dan banyak hal lain yang menggembirakan dan selalu bisa untuk disyukuri.
mungkin ada beberapa saat lamanya saya akan sedih, marah, kecewa, atau menyesal untuk hal-hal yang terjadi dalam hidup saya, untuk kesalahan yang saya lakukan. yang kemudian membuat saya cemas atau takut. tapi saya akan berusaha untuk membuat tidak terlalu lama.
karena saya tidak tahu berapa lama lagi sisa hidup saya, maka saya memilih untuk tidak berdiam dalam kegelapan atau bayangan suram. saya memilih untuk berusaha mencari terang dan kebahagiaan. semampu saya, yang sebisa mungkin saya bisa raih dan jalani

semoga anda sepaham dengan saya. semoga anda mengusahakan hal yang sama.
hidup ini tidak pernah memihak, hidup ini hanya akan terus berjalan.
pilihan nya ada di tangan kita, sang pelaku kehidupan itu sendiri...

Friday, April 8, 2011

ilusi diriku

dia berdiri di ujung ruangan, wajahnya ditutup cadar

dia berdiri di ujung ruangan, matanya sayu seakan menyimpan pahit kehidupan
tatap matanya layu seakan menahan derita
wajahnya menunduk pasi dalam diam. tak ada suara yang terucapkan

ada sepi yang membentang membuat jarak antara kami

bicaralah padaku, bisikku - aku tak bisa membaca pikiranmu
namun dia hanya terus membeku dalam bisu
aku ulurkan tangan untuk menggapainya, namun tak teraih
dan dia hanya diam tak menyambut uluranku

ada sepi yang membentang membuat jarak antara kami

aku tak bisa seperti ini, seakan ada dalam dunia yang berbeda
dia seperti tak bisa diraih, tak bisa direngkuh
tapi kenapa dia ada di ruanganku, kenapa dia tak pergi entah kemana

aku berteriak padanya, apa yang kau mau
buka cadarmu sehingga aku bisa melihatmu jeritku
dalam bisu tangannya bergerak
melepaskan cadar di wajahnya

kenapa wajahnya berubah-ubah?
aku melihat wajah-wajah masa laluku

dia berdiri di ujung ruangan, sekarang wajahnya menatapku
ya tuhan, aku melihat perempuan itu adalah diriku...

dia berjalan ke arahku, menghampiri dan memelukku
diriku menjadi satu..

apa yang kita percayai dalam kehidupan ini

hal-hal apa yang kita percayai dalam kehidupan ini,
yang memampukan dan menyemangati kita untuk terus berjuang
dan memperjuangkan hidup kita dengan sebaik mungkin...

minggu-minggu terakhir ini saya menyaksikan dan bertemu dengan banyak pribadi hebat.
hebat menurut saya karena mereka mengajarkan tentang bagaimana mengisi
dan memperjuangkan hidup dengan sepenuh mungkin
beberapa mengajarkan juga apa yang harus saya tidak lakukan,

dalam kehidupan yang sudah berada di kepala tiga ini, setengah dari perjalanan kehidupan kata beberapa orang, kadang saya berpikir ada baiknya untuk berhenti sejenak - melihat apa yang sudah dilakukan dalam setengah perjalanan kehidupan ini.
apa yang sudah dipelajari, pengalaman dan kejadian yang membentuk dan mengajarkan banyak hal.
tanpa harus menjadi melankolis atau terikat erat pada pengalaman masa lalu, sebagaimana layaknya sebuah project, kehidupan memang perlu untuk direview. hal-hal apa saja yang sudah kita lakukan, apa yang belum kita lakukan dengan baik, apa yang harus ditingkatkan dan diperbaiki untuk mencapai tujuan berikutnya
dan dalam proses pembelajaran itu kadang kita diperkaya dengan pengalaman orang-orang di sekitar kita

kadang saya tak percaya mendengar cerita-cerita kehidupan yang dialami orang lain. beberapa membuat saya iri, akan tetapi sangat banyak yang membuat saya bisa bersyukur. dalam tumpukan masalah dan kelamnya pengalaman kehidupan saya, ternyata masih banyak orang yang lebih tidak beruntung dalam kehidupan ini.

akan tetapi hebatnya adalah, pribadi-pribadi itu tidak menyerah, akan tetapi mengubah ketidakberuntungan itu menjadi pemicu untuk berbuat lebih jauh lagi. untuk melakukan banyak hal baik untuk mereka sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekatnya.

ajaran agama dan keyakinan iman mungkin menjadi salah satu pijakan yang mendasari keyakinan mereka untuk melanjutkan hidup. akan tetapi lebih jauh lagi, pasti ada sesuatu yang mereka percayai dalam hidup ini. sesuatu yang diharapkan akan terjadi sehingga mereka masih bertahan.

sangat mudah untuk mengatakan: aku mempercayaimu kepada orang lain, akan tetapi terkadang jauh lebih sulit untuk bisa mempercayai diri kita sendiri. mempercayai bahwa kehidupan selalu menyimpan banyak hal baik yang siap untuk dianugerahkan.

dan saya masih belum tahu pasti apa yang setiap orang percayai dalam hidup mereka sehingga dalam semua hal baik atau buruk yang terjadi - kehidupan tetap dimainkan dengan seindah mungkin. alasan yang mungkin berbeda pada setiap pribadi

dan alih-alih terus mempertanyakan, saya akan berhenti sejenak. kemudian kembali melihat pada diri dan hidup saya sendiri. kemudian bertanya: apa yang saya percayai dalam kehidupan ini?
saya akan mencari tahu hal itu, karena itu akan membekali saya untuk terus melangkahkan kaki melewati jalan setapak kehidupan.

jadi jangan pernah berhenti untuk selalu mencari dan percaya. pada semua hal baik yang akan terjadi, pada semua kekuatan yang memampukan kita untuk melakukan sesuatu, pada harapan dan impian, pada pelangi kehidupan...

salam sayang,

Sunday, February 20, 2011

kemarahan tidak pernah menyelesaikan permasalahan

banyak teori menyatakan jangan pernah memendam emosimu, ungkapkan itu, cari jalan untuk menyalurkannya, sehingga tidak mengendap dan merusak diri kita sendiri.
pada tataran bahwa emosi itu harus disalurkan dan dikeluarkan, memang benar, akan tetapi ternyata tidak sesederhana itu. kita juga harus bisa menyalurkan dan mengeluarkan emosi secara tepat sehingga tidak menambah buruk kondisi yang ada dan berdampak kembali pada kita sendiri

emosi, terutama yang negatif, sangat sering terjadi pada hari-hari kehidupan kita. tidak semua hal yang kita alami menyenangkan tentu saja. banyak hal yang mudah membangkitkan emosi kita, entah itu di kantor, di sekolah, di lingkungan bergaul kita, maupun orang-orang terdekat kita. dan mengungkapkan emosi dalam bentuk kemarahan, apalagi jika membabi-buta ternyata tidak pernah menyelesaikan masalah yang menyebabkan hal itu terjadi. seringnya malah memperburuk dan menambah parah permasalahan.

sebagai orang yang emosional, saya belajar banyak tentang hal ini di hari-hari belakangan kemarin. mungkin tuntutan pekerjaan, permasalahan hidup, kondisi lingkungan, dan banyak hak lain yang bisa saya persalahkan atau saya tuding menjadi penyebab munculnya emosi saya (selain tentu saja diri sendiri yang selalu sering lepas kendali dan masih kurang kontrol sebagai faktor utama pencetus emosi).
mudah bagi saya untuk menelaah teori-teori yang ada. but when it comes to reality, when the anger rule my mind, everything i know suddenly disappear.
saya bisa jadi sangat mudah untuk mencaci, mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan pada orang-orang terdekat saya, yang seharusnya saya sayangi, saya jaga, dan perhatikan. terhadap teman-teman sekerja yang tidak melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan menurut kebenaran saya, terhadap teman-teman di sekitar saya yang saya anggap melakukan hal yang salah di mata saya.

dan sungguh, emosi yang keluar dalam bentuk kemarahan itu, tidak pernah menghasilkan hal yang lebih baik, bagi orang-orang yang menjadi objek pelampiasan emosi saya, maupun bagi saya sendiri. yang muncul mungkin adalah rasa takut, segan, kikuk, atau mungkin benci yang tersembunyi. di lain pihak, kemarahan itu tidak membawa solusi apapun untuk memperbaiki keadaan. apakah dengan marah itu akan memuaskan dan melegakan saya? ternyata tidak juga. perasaan saya tidak menjadi lebih baik sesudahnya.

berkaca dari pengalaman-pengalaman yang terjadi, ada beberapa hal yang menjadi pelajaran untuk saya:
1. jika saya emosi dan ingin marah, lebih baik saya berdiam diri sejenak atau menyendiri meninggalkan subjek atau objek penyebab kemarahan saya. daripada mengeluarkannya secara langsung.
2. saya tetap harus mengkomunikasikan kemarahan dan kekecewaan saya terhadap sesuatu itu kepada orang yang bersangkutan sehingga tidak menjadi beban yang saya pendam. akan tetapi harus menunggu sampai saya tenang dulu agar pembicaraannya tidak berubah menjadi pertengkaran
3. saya perlu belajar untuk melihat bahwa tidak semua orang sempurna. dan saat orang lain melakukan kesalahan dari kacamata saya, mungkin mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan atau memang itu yang terbaik dilakukan menurut mereka. saya hanya harus mengklarifikasi dan mencari jalan tengah kemenangan bersama

dan ketiga hal di atas sungguh tidak mudah untuk bisa selalu dilakukan, terutama jika kita sudah meradang. akan tetapi saya percaya bahwa semua hal itu bisa dilatih dan dibiasakan. saya percaya bahwa kebaikan dan perbaikan diri itupun memerlukan latihan dan ketekunan.

mungkin yang terjadi pada saya, tidak sama persis dengan yang anda atau orang lain alami. pelajaran yang saya dapat mungkin tak selalu serupa. tapi semoga kita bisa mengambil sesuatu dari pengalaman saya. dan semoga itu bisa memperkaya.

saya masih terus belajar, dan mungkin saya juga akan belajar kepada anda jika anda mau berbagi dengan saya. jika anda juga masih dan sedang belajar, maka mari kita lakukan latihan ini bersama. remember: practice make perfect.
dan berbagilah dengan saya tentang apa yang anda pelajari dalam latihan anda.

tuhan memberkati,

Wednesday, February 2, 2011

tentang ketekunan dalam proses yang dijalani

hal lain yang menjadi resolusi saya di tahun 2011 ini adalah hidup dengan lebih sehat. beberapa hal yang saya lakukan adalah mulai menjaga pola makan, jam istirahat yang lebih teratur, dan berolahraga lagi.

saya memilih fitness, dengan pertimbangan bahwa ada lokasi yang dekat dengan kantor - sehingga lebih mudah dan praktis saya bisa berolahraga sesudah bekerja, waktu yang lebih flexible, dan selain segar juga mendapatkan bentuk tubuh yang lebih indah dan proporsional :)

ada banyak slogan dan tulisan yang saya temukan di dinding tempat fitness: kebanyakan tentang ketekunan, proses, dan kerja keras untuk mencapai hasil yang ditargetkan. bahwa fitness bukan hanya sekedar olah raga pembentukan badan, akan tetapi juga keuntungan lain yang bisa diperoleh misalnya refreshing, fokus fikiran, dll.

yang mau saya ceritakan adalah proses yang saya jalani dan juga orang-orang yang saya lihat berada di sana untuk latihan dengan teratur. jujur bagi saya, setelah berhenti berolah raga selama lebih dari dua tahun, sangat berat untuk memulai kembali. jantung rasanya mau pecah saat dipakai berlari, perut keram, dll
beberapa orang yang tekun berlatih dan saya temui di sana kelihatan mulai menikmati rutinitas dan proses yang mereka lakukan. sedang saya setelah 5x latihan mulai merasakan kebosanan dan kadang berpikir: gila udah bayar, disiksa gini, hasilnya apa yah.

saat saya mulai bosan, kemudian saya mencoba melihat lagi kenapa saya melakukan ini semua. dan kenapa orang-orang yang saya temui di tempat fitness itu terus bertahan berulang-ulang ada di sana. sambil saya mengingat tulisan-tulisan di dinding tempat latihan.

perlahan kemudian timbul benang merah di pemikiran saya, hal yang pasti teman-teman semua juga sudah pahami dan mengerti dengan baik: ini soal tujuan yang hendak dicapai dan hasil yang ingin diperoleh. apa yang dilakukan sekarang merupakan proses menuju ke arah itu dan kita butuh bertekun dalam proses yang dijalani.
tidak semua orang berhasil dalam proses dan ketekunan ini. entah karena kemalasan, kurangnya atau tidak bisa membagi waktu, urusan yang dianggap lebih penting, dll
saya juga tidak tertarik untuk menganalisa dan menjustifikasi karena alasan setiap orang mungkin tidak sama dan semua orang punya kebenaran masing-masing

yang ingin saya ambil dan pegang untuk menyemangati saya adalah bahwa ada proses yang harus dilalui dalam setiap perjuangan dan usaha untuk mencapai hasil apapun yang kita inginkan..apapun itu, hampir semua hal membutuhkan perjuangan dan usaha.
maka ketekunan menjadi hal yang penting bagi kita untuk terus bertahan. visualisasi hasil dan kebahagiaan yang akan didapatkan mungkin bisa menyemangati kita, ditambah dengan dukungan dari teman-teman seperjalanan. membangun dan mempertahankan sikap positif supaya kita tidak menyerah dan meninggalkan apa yang sudah kita mulai.

jadi, semoga ini mengingatkan kita, dalam hal apapun yang sedang kita lakukan saat ini, jika kita merasa itu layak untuk dijalani dan diperjuangkan untuk hasil dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan di akhir nanti, maka bertahanlah, bertekunlah dalam setiap usaha dan perjuangan yang sedang dilakukan. carilah sebanyak mungkin hal baik yang bisa menguatkan.

semoga berhasil, kita: anda dan saya :)

Monday, January 24, 2011

2011, tahun yang akan dijalani

agak terlambat sebenarnya untuk membicarakan tentang tahun 2011 ini karena sudah hampir satu bulan tahun ini akan dijalani

ah, akan tetapi bukankah masih ada bilangan 11 dalam hitungan bulan yang harus dijalani, jadi semoga ini masih belum begitu terlambat. dan juga, better late than never masih cukup sesuai dalam konteks ini

saya belum bisa menulis banyak saat ini; selain karena ini sudah lewat tengah malam dimana salah satu resolusi tahun 2011 saya adalah tidur dengan lebih cepat sehingga bangun di pagi hari dengan bada yang lebih segar, saya juga punya begitu banyak hal dan pikiran yang sebenarnya ingin saya tuangkan, akan tetapi masih ada begitu banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan on the other hand.

saya hanya ingin sampaikan, setelah menjalani tahun 2009 dan 2010 kemarin yang terus terang begitu penuh dengan banyak hal yang menguras energi, pikiran dan perasaan saya, segala hal dalam carut marut emosi yang terjadi, saya punya banyak harapan di tahun 2011 ini...

meskipun ada banyak hal yang masih saya cemaskan, ada banyak kekuatiran yang terbayang, tantangan dan kesulitan yang terpikirkan, saya mempunyai banyak impian dan tujuan yang ingin saya wujudkan di tahun ini.
ini akan menjadi tahun besar dan hebat bagi saya, perjuangan untuk membangun lagi kehidupan saya menjadi lebih utuh dan penuh dalam semua aspek yang bisa saya pikirkan.

ada banyak resolusi yang saya susun, ada banyak rencana yang menunggu untuk diwujudkan, dan saya fokus, berusaha sekuat mungkin untuk mencapainya.

siapapun anda, dimanapun anda berada, saat anda membaca tulisan ini, saya ingin katakan bahwa anda pun mempunyai hal berharga untuk diperjuangkan, cita-cita dan tujuan dalam kehidupan anda. mulailah dengan anda sendiri, kebahagiaan anda, mimpi-mimpi anda. dan yakinlah saat itu menjadi penuh, anda akan mampu menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar anda..

mari kita memperjuangkan hidup kita di tahun 2011 ini..yah kita...anda dan saya...
bersama dengan orang-orang yang berdinamika dengan kita..
saya berdoa semoga perjuangan anda dimudahkan, dan tuhan memberkati anda, sama seperti saya yakin tuhan akan menolong saya, amin.