Monday, May 23, 2011

bosan hidup dalam kecemasan

seorang teman menelfon saya malam ini:'mas ada yang mau aku sharingkan dengan dirimu katanya dengan bersemangat'. 'tentang apa?' tanya saya kepadanya.
'tadi aku nangis di gereja dengan temanku!' lalu lancar dia bercerita..
tentang kehidupan rumah tangga temannya yang gagal karena saat pacaran mereka tidak saling terbuka. tentang bagaimana temannya yang dulu berharap bahwa pasangannya adalah the only one forever in life.
'kok dirimu diam saja mas?' katanya setelah bercerita panjang lebar. 'lah, terus aku harus bilang apa? aku kan dengerin ceritamu..' saya mencoba menjawab
'lah ya nanggapin gimana gitu loh. atau aku yang berempati berlebihan yah?'
saya menyahut cepat 'bukan gitu, aku hanya ngga ngerti mesti ngomong apa soal kayak gini' sesaat terdiam sebelum kemudian dia berkata pelan 'iya sih, aku juga hanya pengin sharing ke kamu. aku kalau dengar kayak gini jadi sedih, dan juga cemas tentang masa depanku. sama seperti orang lain, aku juga pengin menikah dan settle. tapi kalau marriage does not take us anywhere lalu ngapain aku mesti nikah apalagi kalau ujungnya musti pisah atau tidak bahagia' dan saya menjadi semakin diam tak tahu harus menjawab apa.
mungkin karena saya pernah merasakan hal yang sama, mungkin karena saya pernah mengalaminya, mungkin karena saya juga pernah gagal...

selesai bicara di telfon saya merenung, kecemasan seperti yang baru saja di sharingkan oleh teman saya tadi hanya salah satu dari banyak kecemasan yang menghantui saya, dan juga mungkin anda..

ada banyak kecemasan yang bermain dalam otak dan memenuhi kepala kita. tentang hari depan, keluarga, pasangan, keturunan, pekerjaan, pendidikan, dan masih banyak lagi hal lainnya.
kecemasan yang pada umumnya terbentuk dari bayang-bayang dan ketakutan akan kegagalan, emosi-emosi negatif yang akan datang dan mewarnai kehidupan kita. saat hidup tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. saat hal-hal buruk datang membebani kita. melukai ego maupun status sosial kita.

kita selalu mengatakan dalam kegagalan kita, andai bisa diulang aku akan melakukan dengan lebih baik lagi!kenyataannya, semua sudah terlambat. semua sudah terjadi. yang sudah terjadi tak bisa ditarik lagi ataupun disesali terus menerus. hidup harus terus dilanjutkan dan dijalani. jika kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu untuk menata hidup dengan lebih baik lagi itu bagus! artinya kita menjadi individu atau pribadi yang lebih baik. jika kita tidak bisa belajar dan terus mengulang kesalahan yang sama itu artinya kita bodoh dan tidak mau berkembang. tapi menjadi bodoh atau menjadi pribadi pembelajar kadang itu juga pilihan yang tidak mudah untuk dikalkulasi secara sederhana layaknya rumus fisika dasar atau matematika terapan.

dan kecemasan akan apapun juga hanya membuat hati, pikiran dan fisik kita lelah, tanpa kita melakukan apapun atau memperbaiki apapun. beban absurd karena itu belum terjadi sekarang akan tetapi bebannya sudah mulai kita tanggung. what a fool!
kebanyakan orang membawanya ke dalam doa atau meminta bantuan tuhan agar dimudahkan atau dikuatkan. semua upaya yang dilakukan itu pada intinya bertujuan sama yaitu berusaha untuk menghilangkan kecemasan mereka.

bagi saya, saya sudah bosan hidup saya dibebani dengan kecemasan. dihantui dengan pikiran-pikiran buruk atau ketakutan tentang hari depan yang belum pasti datangnya dan juga belum pasti apakah akan sungguh buruk atau kebalikannya.
sama seperti sebuah pepatah lama mengatakan: everything will be fine. maybe not OK, but things will get better.
kesulitan, halangan, hal-hal buruk yang akan terjadi pada kita, seberat apapun itu pasti tak akan abadi - karena hidup terus berjalan dan kita terus melangkah.
ketika tidak ada yang abadi dan yang tidak berubah hanyalah perubahan itu sendiri, maka seburuk apapun yang akan kita hadapi pasti akan berganti juga. jika demikian apa yang harus kita takutkan lagi..

alih-alih hidup dalam kecemasan dan kekhawatiran, saya akan terus berusaha untuk mengambil setiap detik dalam hidup ini bersama dengan orang-orang di sekitar saya.
saya akan berusaha mensyukuri bahwa saya merasa didukung dan dicintai, bahwa saya diperhatikan, bahwa saya mempunyai pekerjaan untuk dilakukan dan yang menghidupi saya. dan banyak hal lain yang menggembirakan dan selalu bisa untuk disyukuri.
mungkin ada beberapa saat lamanya saya akan sedih, marah, kecewa, atau menyesal untuk hal-hal yang terjadi dalam hidup saya, untuk kesalahan yang saya lakukan. yang kemudian membuat saya cemas atau takut. tapi saya akan berusaha untuk membuat tidak terlalu lama.
karena saya tidak tahu berapa lama lagi sisa hidup saya, maka saya memilih untuk tidak berdiam dalam kegelapan atau bayangan suram. saya memilih untuk berusaha mencari terang dan kebahagiaan. semampu saya, yang sebisa mungkin saya bisa raih dan jalani

semoga anda sepaham dengan saya. semoga anda mengusahakan hal yang sama.
hidup ini tidak pernah memihak, hidup ini hanya akan terus berjalan.
pilihan nya ada di tangan kita, sang pelaku kehidupan itu sendiri...

1 comment:

Anonymous said...

Berpusat dan ikut berputarlah bersama semesta, keluarlah dari dalam dirimu sendiri, maka damai Tuhan Semesta Alam yang melampaui segala akal akan selalu tinggal didalam hatimu...