Friday, May 21, 2010

menghargai setiap uang yang dimiliki

hargailah setiap uang yang kau miliki. belajarlah untuk hidup dalam kesederhanaan!

hari ini saya mendapat pelajaran tentang hidup dalam kesederhanaan serta menghargai uang hasil jerih payah kita...

tadi malam saya benar-benar tidak bisa menahan rasa rindu saya untuk menikmati makanan rumahan, saya jadi ingat jogja dan akhirnya memilih untuk makan di angkringan.

angkringan itu masih belum begitu ramai saat saya datang, beberapa orang makan sambil duduk lesehan di trotoar beralas tikar, hanya ada satu orang yang duduk di kursi dalam menghadap meja, dan sedang menyelesaikan makanannya. saya memilih untuk ikut duduk di kursi menghadap meja hidangan, supaya lebih dekat ke makanan dan mulai ritual makanan yang tidak sehat tapi nikmat ini: nasi kucing, gorengan tempe, usus, daging dan babat, serta minum es jeruk manis...

tak lama berselang pengunjung lain mulai berdatangan, mungkin karena ini memang sudah waktunya makan malam..ada pasangan yang datang lalu duduk di sebelah kiri saya, kemudian seorang laki-laki duduk di seberang meja menghadap ke saya. yang akan saya ceritakan adalah seorang lelaki yang datang terakhir..

datang dengan menggunakan sepeda motor ber-plat Semarang, usianya sekitar 35-40 tahun. wajahnya kelihatan cukup letih mungkin sesudah seharian bekerja ditambah kemacetan jakarta, pria ini masih lajang, aku tahu dari percakapannya kemudian.
sesudah memarkir motornya, ia duduk di sebelah kananku dengan membawa bungkusan plastik yang diletakkan di meja. seperti biasa mas penjual akan mengulurkan piring sebagai tempat untuk nasi dan lauk pauknya sambil menawarkan minuman.

"saya ngga minum mas" jawabnya sambil menerima piring dari tangan sang penjual, kemudian ia mengambil satu bungkus nasi kucing kecil itu dan satu tusuk kikil kemudian makan dengan lahap. sekilas aku melirik ke kanan ke arahnya, agak tidak biasa seorang lelaki hanya makan satu nasi kucing kecil di angkringan. biasanya para lelaki mengambil dua sampai empat nasi kucing ditambah lauk pauknya karena memang porsi nasi kucing yang kecil. even mbak di sebelah kiri saya sudah menghabiskan dua bungkus dan masih lahap mengambil gorengan tahu dan tempe di meja hidangan.

saya makan tidak dengan buru-buru, kadang saya melihat ke sekeliling, kadang ke jalan dimana kemacetan jumat malam masih saja terjadi. lelaki itu menyelesaikan nasi kucing dan satu tusuk sate kikilnya. sejenak dia terdiam kemudian bangkit menuju motornya, dia buka jok motornya kemudian mengambil botol air mineral ukuran sedang di bawah jok tempat duduknya. saya tertegun, bagi saya ini menarik karena dia bisa saja memesan air putih atau teh tawar hangat dengan gratis jika memang tidak mau membayar lebih, akan tetapi lelaki ini memilih untuk mengambil sendiri minuman air mineral yang dibawanya dengan ditaruh di bawah jok motor.
yang terjadi kemudian lebih menarik lagi bagi saya, dari bungkusan yang tadi dibawa saat datang dan diletakkan di meja, ia mengeluarkan satu demi satu, pisang molen, tahu isi, dan bakwan untuk kemudian dimakannya sambil minum air putih itu.

bagi saya ini mengesankan, lelaki itu jelas tidak kenyang hanya dengan makan satu nasi kucing dan tusuk sate kikil tadi. tapi dia tidak mau mengambil makanan lebih karena dia membawa makanan yang akan dihabiskannya. dia tahu bahwa di angkringan itu dia bisa mengambil makanan yang dia mau saja dan masih bisa makan yang dia bawa dari luar. dia pun memilih minum air yang dibawanya sendiri.

saya tidak tahu, dan bagi saya tidak penting apakah dia melakukan itu karena tidak mempunyai cukup uang, atau dia harus mengirit uangnya untuk suatu alasan. akan tetapi lelaki tadi menunjukkan dan mengajarkan kepada saya untuk tidak boros dengan uang yang kita miliki, untuk menggunakan uang kita secara cerdas sesuai dengan kebutuhan kita dan tidak menyia-nyiakannya.

kadang saya tidak perduli dengan bagaimana saya menggunakan uang saya dengan alasan kenyamanan atau kenikmatan, atau karena saya merasa saya sudah bekerja keras untuk mendapatkan jerih payah ini dan saya layak menikmatinya. akan tetapi malam tadi saya belejar bahwa untuk menikmati hasil jerih payah kitapun, bisa dilakukan dengan lebih bijaksana...

1 comment:

tyo said...

hhmm... menarik yah, kadang kita pribadi dengan alasan kenyaman dsb memilih untuk more spend some money yang padahal tidak perlu-perlu banget...