Saturday, May 28, 2011

intermezzo - dejavu di sabtu sore

tidak ada yang berubah saat aku kembali datang di tempat ini...

aku memang tidak kreatif dalam memilih tempat tujuan yang akan didatangi
untuk duduk, nongkrong, atau bergaul
di dalam otakku, tempat yang paling sering aku kunjungi itu yang ada di daftar teratas tumpukan memori data yang akan diambil saat berpikir hendak kemana diriku; apalagi dalam kondisi pergi sendiri seperti saat ini.

alih-alih belajar di kamar untuk menghadapi ujian di minggu depan, kebosanan mengajakku untuk keluar. selain karena rasa lapar, juga dengan alasan klasik seperti biasa bisa ngerjain presentasinya atau belajar di tempat yang ada wi-fi

dan seharusnya aku tahu, bahwa itu tidak pernah akan efektif untuk diriku saat sendirian. ketika aku sendiri, tidak ada yang mengingatkan untuk fokus pada hal belajar, maka akan selalu muncul keinginan untuk melihat dan mengamati orang-orang di sekitarku. sesuatu yang aku sukai sejak dulu, melihat orang-orang..
dan sudah dua jam lebih, aku belum menambahkan apa-apa di presentasiku, selain hanya memperbaiki kata-kata validadi data dari tringulasi menjadi triangulasi sesudah browsing artinya di google.

dan tidak ada yang berubah juga dengan apa yang aku lakukan ketika datang kembali di tempat ini...

celingukan mencari tempat yang ber-ac dan dekat dengan colokan sticker. kemudian memesan menu yang selalu sama: soto mie, tahu pong, minum es lemon tea. sedangkan ini adalah cafe dengan menu utama kopi dan makanan luar-nya (selera desa selalu lebih kuat dan mengenyangkan) kemudian sibuk membuka laptop untuk kemudian mendiamkannya karena sibuk mengamati orang-orang di sekitarku.

ketika sudah hampir tiga jam kemudian aku tersadar, bukan malah kemudian mencoba fokus lagi, tapi lebih memilihi untuk menulis apa yang terjadi di blog ini.

satu suara di dalam diriku berteriak, kau harus fokus untuk kembali belajar! tadi malam kau sudah pakai untuk istirahat, tidak bergaul, untuk memulihkan kondisimu. sekarang saatnya menggunakan energi itu untuk mempersiapkan ujianmu.
lalu kemudian ada suara lain yang menyangkal. baiklah jangan kau sesali waktu tadi. tidak hanya fisik, psikis dan pikiran kita pun perlu di istirahatkan sejenak untuk melakukan hal-hal yang kita sukai. sehingga kembali bugar.
tapi kau sudah cukup istirahat fisik dan psikis!
ini kan weekend, kau berhak untuk melakukan yang kau inginkan
dan mereka terus bersaut-sautan di dalam kepalaku.

dan aku melihat lagi orang-orang di sekitarku,
ketika mereka bicara berdua atau dengan berkelompok, kadang tertawa tergelak. apa yang mereka bicarakan, siapa mereka
orang-orang yang sedang sendirian dengan laptop di meja, apa yang mereka lakukan, apakah mereka sedang bekerja atau mengisi waktu?
orang-orang yang sendirian dan melihat ke luar di jalanan, apa yang sedang mereka pikirkan? apakah ada suara-suara yang bersautan juga di rongga kepala mereka?

hmmhh, saatnya unutuk memesan es lemon tea gelas yang kedua...

28/05/2011

Monday, May 23, 2011

bosan hidup dalam kecemasan

seorang teman menelfon saya malam ini:'mas ada yang mau aku sharingkan dengan dirimu katanya dengan bersemangat'. 'tentang apa?' tanya saya kepadanya.
'tadi aku nangis di gereja dengan temanku!' lalu lancar dia bercerita..
tentang kehidupan rumah tangga temannya yang gagal karena saat pacaran mereka tidak saling terbuka. tentang bagaimana temannya yang dulu berharap bahwa pasangannya adalah the only one forever in life.
'kok dirimu diam saja mas?' katanya setelah bercerita panjang lebar. 'lah, terus aku harus bilang apa? aku kan dengerin ceritamu..' saya mencoba menjawab
'lah ya nanggapin gimana gitu loh. atau aku yang berempati berlebihan yah?'
saya menyahut cepat 'bukan gitu, aku hanya ngga ngerti mesti ngomong apa soal kayak gini' sesaat terdiam sebelum kemudian dia berkata pelan 'iya sih, aku juga hanya pengin sharing ke kamu. aku kalau dengar kayak gini jadi sedih, dan juga cemas tentang masa depanku. sama seperti orang lain, aku juga pengin menikah dan settle. tapi kalau marriage does not take us anywhere lalu ngapain aku mesti nikah apalagi kalau ujungnya musti pisah atau tidak bahagia' dan saya menjadi semakin diam tak tahu harus menjawab apa.
mungkin karena saya pernah merasakan hal yang sama, mungkin karena saya pernah mengalaminya, mungkin karena saya juga pernah gagal...

selesai bicara di telfon saya merenung, kecemasan seperti yang baru saja di sharingkan oleh teman saya tadi hanya salah satu dari banyak kecemasan yang menghantui saya, dan juga mungkin anda..

ada banyak kecemasan yang bermain dalam otak dan memenuhi kepala kita. tentang hari depan, keluarga, pasangan, keturunan, pekerjaan, pendidikan, dan masih banyak lagi hal lainnya.
kecemasan yang pada umumnya terbentuk dari bayang-bayang dan ketakutan akan kegagalan, emosi-emosi negatif yang akan datang dan mewarnai kehidupan kita. saat hidup tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. saat hal-hal buruk datang membebani kita. melukai ego maupun status sosial kita.

kita selalu mengatakan dalam kegagalan kita, andai bisa diulang aku akan melakukan dengan lebih baik lagi!kenyataannya, semua sudah terlambat. semua sudah terjadi. yang sudah terjadi tak bisa ditarik lagi ataupun disesali terus menerus. hidup harus terus dilanjutkan dan dijalani. jika kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu untuk menata hidup dengan lebih baik lagi itu bagus! artinya kita menjadi individu atau pribadi yang lebih baik. jika kita tidak bisa belajar dan terus mengulang kesalahan yang sama itu artinya kita bodoh dan tidak mau berkembang. tapi menjadi bodoh atau menjadi pribadi pembelajar kadang itu juga pilihan yang tidak mudah untuk dikalkulasi secara sederhana layaknya rumus fisika dasar atau matematika terapan.

dan kecemasan akan apapun juga hanya membuat hati, pikiran dan fisik kita lelah, tanpa kita melakukan apapun atau memperbaiki apapun. beban absurd karena itu belum terjadi sekarang akan tetapi bebannya sudah mulai kita tanggung. what a fool!
kebanyakan orang membawanya ke dalam doa atau meminta bantuan tuhan agar dimudahkan atau dikuatkan. semua upaya yang dilakukan itu pada intinya bertujuan sama yaitu berusaha untuk menghilangkan kecemasan mereka.

bagi saya, saya sudah bosan hidup saya dibebani dengan kecemasan. dihantui dengan pikiran-pikiran buruk atau ketakutan tentang hari depan yang belum pasti datangnya dan juga belum pasti apakah akan sungguh buruk atau kebalikannya.
sama seperti sebuah pepatah lama mengatakan: everything will be fine. maybe not OK, but things will get better.
kesulitan, halangan, hal-hal buruk yang akan terjadi pada kita, seberat apapun itu pasti tak akan abadi - karena hidup terus berjalan dan kita terus melangkah.
ketika tidak ada yang abadi dan yang tidak berubah hanyalah perubahan itu sendiri, maka seburuk apapun yang akan kita hadapi pasti akan berganti juga. jika demikian apa yang harus kita takutkan lagi..

alih-alih hidup dalam kecemasan dan kekhawatiran, saya akan terus berusaha untuk mengambil setiap detik dalam hidup ini bersama dengan orang-orang di sekitar saya.
saya akan berusaha mensyukuri bahwa saya merasa didukung dan dicintai, bahwa saya diperhatikan, bahwa saya mempunyai pekerjaan untuk dilakukan dan yang menghidupi saya. dan banyak hal lain yang menggembirakan dan selalu bisa untuk disyukuri.
mungkin ada beberapa saat lamanya saya akan sedih, marah, kecewa, atau menyesal untuk hal-hal yang terjadi dalam hidup saya, untuk kesalahan yang saya lakukan. yang kemudian membuat saya cemas atau takut. tapi saya akan berusaha untuk membuat tidak terlalu lama.
karena saya tidak tahu berapa lama lagi sisa hidup saya, maka saya memilih untuk tidak berdiam dalam kegelapan atau bayangan suram. saya memilih untuk berusaha mencari terang dan kebahagiaan. semampu saya, yang sebisa mungkin saya bisa raih dan jalani

semoga anda sepaham dengan saya. semoga anda mengusahakan hal yang sama.
hidup ini tidak pernah memihak, hidup ini hanya akan terus berjalan.
pilihan nya ada di tangan kita, sang pelaku kehidupan itu sendiri...