Sunday, February 20, 2011

kemarahan tidak pernah menyelesaikan permasalahan

banyak teori menyatakan jangan pernah memendam emosimu, ungkapkan itu, cari jalan untuk menyalurkannya, sehingga tidak mengendap dan merusak diri kita sendiri.
pada tataran bahwa emosi itu harus disalurkan dan dikeluarkan, memang benar, akan tetapi ternyata tidak sesederhana itu. kita juga harus bisa menyalurkan dan mengeluarkan emosi secara tepat sehingga tidak menambah buruk kondisi yang ada dan berdampak kembali pada kita sendiri

emosi, terutama yang negatif, sangat sering terjadi pada hari-hari kehidupan kita. tidak semua hal yang kita alami menyenangkan tentu saja. banyak hal yang mudah membangkitkan emosi kita, entah itu di kantor, di sekolah, di lingkungan bergaul kita, maupun orang-orang terdekat kita. dan mengungkapkan emosi dalam bentuk kemarahan, apalagi jika membabi-buta ternyata tidak pernah menyelesaikan masalah yang menyebabkan hal itu terjadi. seringnya malah memperburuk dan menambah parah permasalahan.

sebagai orang yang emosional, saya belajar banyak tentang hal ini di hari-hari belakangan kemarin. mungkin tuntutan pekerjaan, permasalahan hidup, kondisi lingkungan, dan banyak hak lain yang bisa saya persalahkan atau saya tuding menjadi penyebab munculnya emosi saya (selain tentu saja diri sendiri yang selalu sering lepas kendali dan masih kurang kontrol sebagai faktor utama pencetus emosi).
mudah bagi saya untuk menelaah teori-teori yang ada. but when it comes to reality, when the anger rule my mind, everything i know suddenly disappear.
saya bisa jadi sangat mudah untuk mencaci, mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan pada orang-orang terdekat saya, yang seharusnya saya sayangi, saya jaga, dan perhatikan. terhadap teman-teman sekerja yang tidak melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan menurut kebenaran saya, terhadap teman-teman di sekitar saya yang saya anggap melakukan hal yang salah di mata saya.

dan sungguh, emosi yang keluar dalam bentuk kemarahan itu, tidak pernah menghasilkan hal yang lebih baik, bagi orang-orang yang menjadi objek pelampiasan emosi saya, maupun bagi saya sendiri. yang muncul mungkin adalah rasa takut, segan, kikuk, atau mungkin benci yang tersembunyi. di lain pihak, kemarahan itu tidak membawa solusi apapun untuk memperbaiki keadaan. apakah dengan marah itu akan memuaskan dan melegakan saya? ternyata tidak juga. perasaan saya tidak menjadi lebih baik sesudahnya.

berkaca dari pengalaman-pengalaman yang terjadi, ada beberapa hal yang menjadi pelajaran untuk saya:
1. jika saya emosi dan ingin marah, lebih baik saya berdiam diri sejenak atau menyendiri meninggalkan subjek atau objek penyebab kemarahan saya. daripada mengeluarkannya secara langsung.
2. saya tetap harus mengkomunikasikan kemarahan dan kekecewaan saya terhadap sesuatu itu kepada orang yang bersangkutan sehingga tidak menjadi beban yang saya pendam. akan tetapi harus menunggu sampai saya tenang dulu agar pembicaraannya tidak berubah menjadi pertengkaran
3. saya perlu belajar untuk melihat bahwa tidak semua orang sempurna. dan saat orang lain melakukan kesalahan dari kacamata saya, mungkin mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan atau memang itu yang terbaik dilakukan menurut mereka. saya hanya harus mengklarifikasi dan mencari jalan tengah kemenangan bersama

dan ketiga hal di atas sungguh tidak mudah untuk bisa selalu dilakukan, terutama jika kita sudah meradang. akan tetapi saya percaya bahwa semua hal itu bisa dilatih dan dibiasakan. saya percaya bahwa kebaikan dan perbaikan diri itupun memerlukan latihan dan ketekunan.

mungkin yang terjadi pada saya, tidak sama persis dengan yang anda atau orang lain alami. pelajaran yang saya dapat mungkin tak selalu serupa. tapi semoga kita bisa mengambil sesuatu dari pengalaman saya. dan semoga itu bisa memperkaya.

saya masih terus belajar, dan mungkin saya juga akan belajar kepada anda jika anda mau berbagi dengan saya. jika anda juga masih dan sedang belajar, maka mari kita lakukan latihan ini bersama. remember: practice make perfect.
dan berbagilah dengan saya tentang apa yang anda pelajari dalam latihan anda.

tuhan memberkati,

Wednesday, February 2, 2011

tentang ketekunan dalam proses yang dijalani

hal lain yang menjadi resolusi saya di tahun 2011 ini adalah hidup dengan lebih sehat. beberapa hal yang saya lakukan adalah mulai menjaga pola makan, jam istirahat yang lebih teratur, dan berolahraga lagi.

saya memilih fitness, dengan pertimbangan bahwa ada lokasi yang dekat dengan kantor - sehingga lebih mudah dan praktis saya bisa berolahraga sesudah bekerja, waktu yang lebih flexible, dan selain segar juga mendapatkan bentuk tubuh yang lebih indah dan proporsional :)

ada banyak slogan dan tulisan yang saya temukan di dinding tempat fitness: kebanyakan tentang ketekunan, proses, dan kerja keras untuk mencapai hasil yang ditargetkan. bahwa fitness bukan hanya sekedar olah raga pembentukan badan, akan tetapi juga keuntungan lain yang bisa diperoleh misalnya refreshing, fokus fikiran, dll.

yang mau saya ceritakan adalah proses yang saya jalani dan juga orang-orang yang saya lihat berada di sana untuk latihan dengan teratur. jujur bagi saya, setelah berhenti berolah raga selama lebih dari dua tahun, sangat berat untuk memulai kembali. jantung rasanya mau pecah saat dipakai berlari, perut keram, dll
beberapa orang yang tekun berlatih dan saya temui di sana kelihatan mulai menikmati rutinitas dan proses yang mereka lakukan. sedang saya setelah 5x latihan mulai merasakan kebosanan dan kadang berpikir: gila udah bayar, disiksa gini, hasilnya apa yah.

saat saya mulai bosan, kemudian saya mencoba melihat lagi kenapa saya melakukan ini semua. dan kenapa orang-orang yang saya temui di tempat fitness itu terus bertahan berulang-ulang ada di sana. sambil saya mengingat tulisan-tulisan di dinding tempat latihan.

perlahan kemudian timbul benang merah di pemikiran saya, hal yang pasti teman-teman semua juga sudah pahami dan mengerti dengan baik: ini soal tujuan yang hendak dicapai dan hasil yang ingin diperoleh. apa yang dilakukan sekarang merupakan proses menuju ke arah itu dan kita butuh bertekun dalam proses yang dijalani.
tidak semua orang berhasil dalam proses dan ketekunan ini. entah karena kemalasan, kurangnya atau tidak bisa membagi waktu, urusan yang dianggap lebih penting, dll
saya juga tidak tertarik untuk menganalisa dan menjustifikasi karena alasan setiap orang mungkin tidak sama dan semua orang punya kebenaran masing-masing

yang ingin saya ambil dan pegang untuk menyemangati saya adalah bahwa ada proses yang harus dilalui dalam setiap perjuangan dan usaha untuk mencapai hasil apapun yang kita inginkan..apapun itu, hampir semua hal membutuhkan perjuangan dan usaha.
maka ketekunan menjadi hal yang penting bagi kita untuk terus bertahan. visualisasi hasil dan kebahagiaan yang akan didapatkan mungkin bisa menyemangati kita, ditambah dengan dukungan dari teman-teman seperjalanan. membangun dan mempertahankan sikap positif supaya kita tidak menyerah dan meninggalkan apa yang sudah kita mulai.

jadi, semoga ini mengingatkan kita, dalam hal apapun yang sedang kita lakukan saat ini, jika kita merasa itu layak untuk dijalani dan diperjuangkan untuk hasil dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan di akhir nanti, maka bertahanlah, bertekunlah dalam setiap usaha dan perjuangan yang sedang dilakukan. carilah sebanyak mungkin hal baik yang bisa menguatkan.

semoga berhasil, kita: anda dan saya :)