Saturday, October 30, 2010

citizen of the world

menarik bagi saya ketika bertemu dengan orang-orang ketika mereka berada di negeri asing yang bukan tanah air dan negaranya. at least ini yang saya rasakan dan saya temui sejauh ini...

ketika kita di negara asal kita, atau di tempat yang sudah kita kenal dan kuasai, terkadang kita menjadi sangat percaya diri dan kalau tidak hati-hati jatuh ke arogansi termasuk dalam berelasi dengan orang lain ataupun para pendatang di tempat kita.

akan tetapi berbeda rasanya ketika kita berada di tempat asing atau belum pernah kita singgahi, bagaimana kita berusaha menjaga diri, sikap dan tindakan kita. bersikap ramah terhadap orang lain, siapa saja yang kita temui dalam perjalanan kita. dalam setiap perjumpaan selalu ada senyuman, sopan santun, dan tutur kata halus di sana.

beberapa dari kita mungkin bisa mengatakan bahwa ini adalah salah satu cara untuk survive, karena kita tidak tahu pasti budaya di tempat yang baru sehingga kita harus selalu berhati-hati: dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung kurang lebih seperti itu peribahasanya..
well itu mungkin benar, kemudian menjadi menarik bagi saya untuk memikirkan jika demikian bagaimana jika tidak perlu ada yang namanya negara dengan batas-batas dan pengkotak-kotakannya sehingga semua orang tidak merasa terbedakan dengan yang lain, tidak merasa lebih baik dibandingkan dengan orang lain. mungkin tidak harus strict menganut konsep seorang internationalist, akan tetapi bagaimana kita bisa mengatur sikap dan tindakan kita untuk selalu santun, ramah, dan perduli pada orang lain. mengutip salah satu signature teman saya: citizen of the world, menjadi seorang warga dunia dimana semua orang dianggap sama dan tidak ada pembedaan berdasarkan klasifikasi apapun.

mengutip salah satu tag line giordano: the world without stranger, sehingga tidak ada seorangpun yang akan merasa teralienasi dalam kehidupan di dunia ini. bayangkan keindahan yang terjadi saat semua orang saling tersenyum satu sama lain, santun dan ramah, tidak ada tipuan atau niat untuk memanfaatkan di sana..maka dunia ini akan benar menjadi tempat yang lebih layak untuk ditinggali...

berkah dalem,
wisnu

penghargaan terhadap kebajikan masa lalu

ada sesuatu yang unik di sini, di saigon, yang sekarang lebih dikenal dengan nama ho chi minh city: tour apapun yang kita ikuti, kemanapun tujuannya, mereka akan membawa kita terlebih dahulu ke sebuah tempat pembuatan handycraft...

apa menariknya? apa istimewanya? pembuat handycraft ini kebanyakan adalah para veteran atau keluarga dari korban perang vietnam tahun 1960-an yang lalu, begitu kata tour guide saya yang ternyata juga seorang veteran perang vietnam.

pemerintah vietnam dengan sistem komunisme-nya ternyata memiliki kepedulian tinggi terhadap warga negaranya yang dulu mereka atau keluarganya berperang untuk negara. Pemerintah mendirikan tempat semacam balai latihan karya untuk memfasilitasi dan mengajari mereka, di saat yang bersamaan pemerintah mengatur agar setiap wisatawan yang datang ke Vietnam dibawa terlebih dahulu ke tempat itu untuk melihat apa yang mereka lakukan, untuk membeli hasil karya mereka dan membawa pulang ke negara masing-masing. dengan begitu tidak hanya secara ekonomi para purnawirawan dan keluarganya itu terbantu akan tetapi juga secara historis dan sosial mereka tidak pernah dilupakan..

bagi saya ini menarik, bagi saya ini menyentuh hati, melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah dan negara terhadap warganya yang telah berjasa dan berkorban untuk negaranya. paling tidak saya membandingkan dengan apa yang terjadi di negara saya sendiri dengan begitu banyak para pahlawan dan keluarganya yang seolah dilupakan baik secara sekonomis, sejarah maupun sosial dan harus berusaha sekuat tenaga melakukan apapun untuk menghidupi diri hari demi hari. bagi mereka mungkin perang tak pernah usai, sesudah menghadapi penjajah, kemudian menghadapi rasa lapar dan tekanan ekonomi yang semakin keras hari demi hari..

itu mengilhami saya, bahwa kebajikan yang dilakukan di masa lampau, oleh siapapun, tidak seharusnya dilupakan dalam konteks global, regional, nasional, maupun personal. bahwa siapapun kita, apapun yang kita lakukan, mempunyai kewajiban paling tidak secara moral dan rasional semampu kita untuk meneruskan kebajikan-kebajikan yang telah dilakukan di masa lampau, dan tidak menghilangkan begitu saja orang-orang di dalamnya..

tuhan beserta kita, happy halloween night..
wisnu