saya mendapat cerita tentang film bagus malam ini.
judulnya adalah invictus, artinya yang tak terkalahkan...
bercerita tentang memaafkan, seorang leader visioner yang memampukan kelompoknya melakukan sesuatu melebihi kemampuan dirinya.
ada cuplikan menarik dari film itu: Apapun Tuhan jadikan aku, aku kedepankan syukurku, sebab jiwaku yang tak terkalahkan. Bagaimana menyeberang rintangan aku takkan risau. Akulah penentu sendiri takdir hidupku. Bagi jiwa bebasku, aku adalah kapten jiwaku.
saya tidak ingin membahas tuhan malam ini.
bagi saya, invictus dan quote terakhir di atas memberikan semangat tersendiri: bagi jiwa bebasku, aku adalah kapten jiwaku..
siapa yang bisa membelenggu jiwa yang bebas. hidup kita bisa dikendalikan oleh pikiran, perasaan ketakutan atau emosi-emosi yang berlebihan. tubuh fisik bereaksi terhadap kondisi pikiran dan perasaan.
tapi jiwa tak bisa dikekang. jiwa yang bebas, menarikan tariannya sendiri di jalan-jalan kehidupan. dan kita, diri kita sendiri, adalah pemimpin dan empunya jiwa bebas itu.
saya seakan disadarkan kembali bahwa kelekatan terhadap semua hal di dunia, penyesalan, kepuasan, kesombongan, kesedihan, dan semuanya itu tidak akan bisa menghalangi tarian jiwa yang ingin mengisi kehidupan ini dengan penuh, dan utuh.
dan bagi jiwa bebasku, aku adalah kapten jiwaku...
1 comment:
kalau ada jiwa yg bebas, berarti ada yg tidak bebas..
siapakah yg mengkategorikan bebas dan tidak bebas?
jika tidak ada kategori... maka jiwa adalah jiwa seutuhnya.
bukankah hanya persepsi yang membuat itu menjadi bebas ataupun tidak bebas?
Post a Comment