dia berdiri di ujung ruangan, wajahnya ditutup cadar
dia berdiri di ujung ruangan, matanya sayu seakan menyimpan pahit kehidupan
tatap matanya layu seakan menahan derita
wajahnya menunduk pasi dalam diam. tak ada suara yang terucapkan
ada sepi yang membentang membuat jarak antara kami
bicaralah padaku, bisikku - aku tak bisa membaca pikiranmu
namun dia hanya terus membeku dalam bisu
aku ulurkan tangan untuk menggapainya, namun tak teraih
dan dia hanya diam tak menyambut uluranku
ada sepi yang membentang membuat jarak antara kami
aku tak bisa seperti ini, seakan ada dalam dunia yang berbeda
dia seperti tak bisa diraih, tak bisa direngkuh
tapi kenapa dia ada di ruanganku, kenapa dia tak pergi entah kemana
aku berteriak padanya, apa yang kau mau
buka cadarmu sehingga aku bisa melihatmu jeritku
dalam bisu tangannya bergerak
melepaskan cadar di wajahnya
kenapa wajahnya berubah-ubah?
aku melihat wajah-wajah masa laluku
dia berdiri di ujung ruangan, sekarang wajahnya menatapku
ya tuhan, aku melihat perempuan itu adalah diriku...
dia berjalan ke arahku, menghampiri dan memelukku
diriku menjadi satu..
2 comments:
ng... ga ngerti bacanya (-_-"). cuma nangkep sepertinya nuansanya sedih / berbeban berat / kesakitan...
tapi kenapa kemudian perempuan bercadar = dirimu?
Than she always miss you my friend, coz I thing u are the best friend for her.....that she ever had.
Post a Comment