banyak teori menyatakan jangan pernah memendam emosimu, ungkapkan itu, cari jalan untuk menyalurkannya, sehingga tidak mengendap dan merusak diri kita sendiri.
pada tataran bahwa emosi itu harus disalurkan dan dikeluarkan, memang benar, akan tetapi ternyata tidak sesederhana itu. kita juga harus bisa menyalurkan dan mengeluarkan emosi secara tepat sehingga tidak menambah buruk kondisi yang ada dan berdampak kembali pada kita sendiri
emosi, terutama yang negatif, sangat sering terjadi pada hari-hari kehidupan kita. tidak semua hal yang kita alami menyenangkan tentu saja. banyak hal yang mudah membangkitkan emosi kita, entah itu di kantor, di sekolah, di lingkungan bergaul kita, maupun orang-orang terdekat kita. dan mengungkapkan emosi dalam bentuk kemarahan, apalagi jika membabi-buta ternyata tidak pernah menyelesaikan masalah yang menyebabkan hal itu terjadi. seringnya malah memperburuk dan menambah parah permasalahan.
sebagai orang yang emosional, saya belajar banyak tentang hal ini di hari-hari belakangan kemarin. mungkin tuntutan pekerjaan, permasalahan hidup, kondisi lingkungan, dan banyak hak lain yang bisa saya persalahkan atau saya tuding menjadi penyebab munculnya emosi saya (selain tentu saja diri sendiri yang selalu sering lepas kendali dan masih kurang kontrol sebagai faktor utama pencetus emosi).
mudah bagi saya untuk menelaah teori-teori yang ada. but when it comes to reality, when the anger rule my mind, everything i know suddenly disappear.
saya bisa jadi sangat mudah untuk mencaci, mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan pada orang-orang terdekat saya, yang seharusnya saya sayangi, saya jaga, dan perhatikan. terhadap teman-teman sekerja yang tidak melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan menurut kebenaran saya, terhadap teman-teman di sekitar saya yang saya anggap melakukan hal yang salah di mata saya.
dan sungguh, emosi yang keluar dalam bentuk kemarahan itu, tidak pernah menghasilkan hal yang lebih baik, bagi orang-orang yang menjadi objek pelampiasan emosi saya, maupun bagi saya sendiri. yang muncul mungkin adalah rasa takut, segan, kikuk, atau mungkin benci yang tersembunyi. di lain pihak, kemarahan itu tidak membawa solusi apapun untuk memperbaiki keadaan. apakah dengan marah itu akan memuaskan dan melegakan saya? ternyata tidak juga. perasaan saya tidak menjadi lebih baik sesudahnya.
berkaca dari pengalaman-pengalaman yang terjadi, ada beberapa hal yang menjadi pelajaran untuk saya:
1. jika saya emosi dan ingin marah, lebih baik saya berdiam diri sejenak atau menyendiri meninggalkan subjek atau objek penyebab kemarahan saya. daripada mengeluarkannya secara langsung.
2. saya tetap harus mengkomunikasikan kemarahan dan kekecewaan saya terhadap sesuatu itu kepada orang yang bersangkutan sehingga tidak menjadi beban yang saya pendam. akan tetapi harus menunggu sampai saya tenang dulu agar pembicaraannya tidak berubah menjadi pertengkaran
3. saya perlu belajar untuk melihat bahwa tidak semua orang sempurna. dan saat orang lain melakukan kesalahan dari kacamata saya, mungkin mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan atau memang itu yang terbaik dilakukan menurut mereka. saya hanya harus mengklarifikasi dan mencari jalan tengah kemenangan bersama
dan ketiga hal di atas sungguh tidak mudah untuk bisa selalu dilakukan, terutama jika kita sudah meradang. akan tetapi saya percaya bahwa semua hal itu bisa dilatih dan dibiasakan. saya percaya bahwa kebaikan dan perbaikan diri itupun memerlukan latihan dan ketekunan.
mungkin yang terjadi pada saya, tidak sama persis dengan yang anda atau orang lain alami. pelajaran yang saya dapat mungkin tak selalu serupa. tapi semoga kita bisa mengambil sesuatu dari pengalaman saya. dan semoga itu bisa memperkaya.
saya masih terus belajar, dan mungkin saya juga akan belajar kepada anda jika anda mau berbagi dengan saya. jika anda juga masih dan sedang belajar, maka mari kita lakukan latihan ini bersama. remember: practice make perfect.
dan berbagilah dengan saya tentang apa yang anda pelajari dalam latihan anda.
tuhan memberkati,
2 comments:
berat om blog nya....pusing !@#$%^&*()_+
hehehe, anyway keep blogging.
ah, mas argo, daripada ga pernah nulis lagi hampir setahun *kabuuurrrrr*
Post a Comment